Isu Pesawat 737 MAX Berdampak Buruk ke Perekonomian, Presiden AS Donald Trump Kritik Boeing

23 Januari 2020
Donald Trump. Foto: AP Photo.

Donald Trump. Foto: AP Photo.

RIAU1.COM -Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan kritikan untuk Boeing. Trump menyebut Boeing sebagai 'perusahaan yang sangat mengecewakan' karena krisis 737 MAX yang terus berlangsung telah berdampak pada perekonomian AS.

Dilansir dari Detik.com, Kamis (23/1/2020), kritikan ini disampaikan Trump dalam wawancara dengan CNBC di sela-sela menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, pekan ini.

"Ini (Boeing-red) merupakan salah satu perusahaan terbesar di dunia. Katakanlah itu setahun lalu dan kemudian tiba-tiba semuanya terjadi. Ini memiliki dampak luar biasa. Anda tahu, ketika Anda bicara soal pertumbuhan, itu sangat besar sehingga beberapa orang mengatakan itu lebih dari setengah poin PDB (Produk Domestik Bruto). Jadi Boeing -- kekecewaan besar bagi saya," ucap Trump dalam wawancara tersebut.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, menyebut isu-isu Boeing, termasuk grounding 737 MAX, telah memangkas angka pertumbuhan ekonomi AS sebanyak 0,5 persen hingga 0,7 persen.

Pada Selasa (21/1/2020) waktu setempat, Boeing kembali memundurkan target waktu untuk kembali mengudaranya 737 MAX menjadi pertengahan tahun 2020. Hal itu memicu anjloknya nilai saham Boeing dan membayangi pengumuman penerbangan pertama pesawat produksi Boeing lainnya, Boeing 777X.

Boeing 737 MAX di-grounded secara global sejak Maret 2019 setelah terjadi tragedi Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 302 yang menewaskan total 346 orang. Kini, Boeing sedang mengupayakan perbaikan pada software (perangkat lunak) 737 MAX yang diyakini berkontribusi pada dua tragedi itu.

Beberapa waktu terakhir, Boeing mengakui menemukan masalah baru pada software 737 MAX saat meninjau proses perbaikan yang masih berlangsung. Masalah baru ini terjadi pada software yang memverifikasi apakah monitor, yang melacak sistem-sistem utama pada pesawat, telah berfungsi dengan baik.

Laporan menyebut Boeing menyebut masalah itu sebagai masalah 'minor' atau kecil dan menyatakan bahwa masalah ini tidak seharusnya menunda kembalinya 737 MAX pada layanan. Boeing berupaya menyelesaikan masalah ini dengan segera.