Dentuman Rudal Iran ke Markas Pasukan Amerika Serikat di Irak Bikin 11 Tentara Gegar Otak
Pasukan AS di markas Aln-al-Asad di Anbar, Irak. Foto: Al Jazeera.
RIAU1.COM -Sebanyak 11 pasukan AS mengalami gejala gegar otak setelah puluhan rudal Iran menyerang markas Al Asad di Irak awal Januari lalu.
Dilansir dari Tempo.com, Sabtu (18/1/2020), Komando Pusat AS menyatakan, sebanyak 10 tentara AS diterbangkan keluar dari Irak dan seorang lainnya menyusul kemudian. Delapan di antaranya dibawa ke Landstuhul, Jerman dan tiga lainnya dibawa ke Kamp Arifjan di Kuwait.
Presiden Donald Trump dan pejabat militer AS sebelumnya mengklaim tidak ada pasukan AS yang terluka akibat serangan rudal Iran ke markas AS di Irak pada 8 Januari 2020. Iran merudal dua markas militer AS di Irak sebagai balasan atas serangan drone AS yang menewaskan Komandan pasukan elit Iran, Garda Revolusi Iran pada 3 Januari lalu.
Pada saat rudal-rudal Iran menerjang kedua markas pasukan AS di Irak, sekitar 1.500 personel pasukan AS berada dalam bunker setelah mendapat peringatan untuk berlindung.
Menurut laporan jurnalis Al Jazeera dari Washington, DC, otoritas AS menyebut gejala gegar otak 11 pasukan AS sebagai hal biasa terjadi.
"Ledakan dari rudal-rudal itu dapat mengakibatkan gedung-gedung berguncang dan berderak sehingga dapat menyebabkan geger otak, bahkan dapat berdampak langsung bagi orang-orang di luar zona," ujar otoritas AS itu.