Berniat Jadi Imigran, Bocah Dari Pantai Gading Ini Menyusup ke Bawah Pesawat, Hal Mengenaskan Ini yang Terjadi

9 Januari 2020
Berniat Jadi Imigran, Bocah Dari Pantai Gading Ini Menyusup ke Bawah Pesawat, Hal Mengenaskan Ini yang Terjadi

Berniat Jadi Imigran, Bocah Dari Pantai Gading Ini Menyusup ke Bawah Pesawat, Hal Mengenaskan Ini yang Terjadi

RIAU1.COM - Seorang penumpang gelap ditemukan tewas pada Rabu di bagian bawah sebuah pesawat di bandara Paris, kata para pejabat. Kemungkinan sang penumpang tersebut tewas membeku hingga mati atau sesak napas dalam penerbangan dari Pantai Gading.

Anak itu, berusia sekitar 10 tahun, telah naik ke perut Air France Boeing 777 di Abidjan, Pantai Gading. Pesawat itu lepas landas pada Selasa malam dan mendarat di bandara Charles de Gaulle, utara ibukota, Rabu pagi dini hari.

Mayat itu, tidak berpakaian hangat, ditemukan di rongga bagian bawah pesawat setelah mendarat, dalam apa yang digambarkan Air France sebagai "tragedi manusia".

Sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan kepada AFP bocah itu berusia sekitar 10 tahun, dan bahwa ia "meninggal karena sesak napas, atau karena kedinginan".

Suhu turun menjadi sekitar minus 50 derajat Celcius (-58 derajat Fahrenheit) pada ketinggian antara 9.000 dan 10.000 meter di mana pesawat penumpang umumnya terbang.

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa penumpang terutama remaja dari Afrika, telah ditemukan membeku hingga mati atau tertabrak di bagian bawah pesawat-pesawat yang menuju ke Barat.

"Ini menunjukkan kegagalan besar keamanan di bandara Abidjan," kata seorang sumber keamanan Pantai Gading kepada AFP, yang menanyakan bagaimana seorang anak, sendirian, dapat memperoleh akses seperti itu.

Kasus terakhir di Perancis terjadi pada April 2013, ketika mayat seorang anak laki-laki, kemungkinan anak di bawah umur, juga ditemukan di bagian bawah pesawat dari Kamerun.

Laure Palun, direktur sebuah asosiasi yang membantu para migran, mengatakan kepada AFP jenis drama ini adalah hasil yang tak terhindarkan dari "penutupan dan kontrol perbatasan".

"Ini mempertanyakan logika kebijakan migrasi Eropa: Begitu tidak ada rute untuk migrasi legal, orang harus bersembunyi untuk mencapai negara yang ingin mereka tuju, dan ini berakibat pada tragedi semacam itu."

Pantai Gading adalah negara dengan ekonomi yang relatif tidak baik di Afrika dengan pertumbuhan tahunan hanya delapan persen sejak 2012. Hal ini membuat banyak imigrasi ilegal ke Eropa meroket dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 2017, sebanyak 8.753 migran berusia antara 14 dan 24 tiba di Italia dari Pantai Gading, termasuk 1.474 anak di bawah umur tanpa pendamping, menurut CEVI NGO.

 

 


R1/DEVI