Serangan Rudal ke Markas AS di Irak, Menlu Iran: Itu Balasan Atas Kematian Jenderal Soleimani
Iran menembakkan rudal ke markas pasukan AS di Irak, Selasa malam.
RIAU1.COM - Hubungan Iran dan Amerika Serikat mulai memanas. Iran menembakkan belasan rudal ke markas pasukan AS di Irak.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa serangan rudal balistik yang menggempur pasukan AS di pangkalan Militer
Irak pada Selasa malam (7/1) merupakan tindakan proporsional dalam membela diri. Itu balasan atas kematian Jenderal Soleimani.
"Kami tidak mencari eskalasi atau perang, tetapi akan membela diri terhadap agresi apapun," kata Javad Zarif lewat Twitter, seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu, 8 Januari 2020.
Dikutip dari Associated Press, Zarif mengatakan serangan itu sebagai aksi balasan atas kematian perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani akibat serangan drone AS di Baghdad pekan lalu.
Kematian Soleimani telah meningkatkan ketegangan antara Teheran dan Washington.
Belum diketahui apakah ada korban dalam serangan rudal yang menghantam dua pangkalan AS di Irak itu.
Seorang pejabat AS mengatakan, jika ada, kemungkinan korban akan sangat sedikit. Pejabat itu mengatakan ada 15 rudal yang ditembakkan.
Sepuluh di antaranya menghantam pangkalan udara Ain al-Asad di Provinsi Anbar, bagian barat Irak.
Satu menyerang markas di Irbil di wilayah Kuria, dan empat rudal gagal mengenai target.
Pentagon mengonfirmasikan Iran telah meluncurkan belasan rudal balistik di dua sasaran yang menampung pasukan AS di Irak.
"Jelas bahwa rudal ini diluncurkan dari Iran," kata Juru bicara Kementerian Pertahanan Jonathan Hoffman.
Rabu pagi (8/1), Iran kembali meluncurkan serangan sembilan roket ke basis AS di Irak.
Wakil Presiden AS Mike Pence telah memberi pengarahan kepada Kongres tentang serangan Iran ini lewat sambungan telepon.
Anggota dewan tengah memantau situasi dengan dan berdoa untuk keselamatan pasukan AS dan personel lainnya.
R1 Hee.