Badai Hagibis, Topan Terparah yang Menerjang Tokyo Sejak Tahun 1958

Badai Hagibis, Topan Terparah yang Menerjang Tokyo Sejak Tahun 1958

13 Oktober 2019
Hujan lebat yang disebabkan oleh Topan Hagibis membanjiri area perumahan di Jepang tengah, Sabtu. Foto: Reuters.

Hujan lebat yang disebabkan oleh Topan Hagibis membanjiri area perumahan di Jepang tengah, Sabtu. Foto: Reuters.

RIAU1.COM -Sedikitnya sembilan orang tewas dan 15 orang dinyatakan hilang setelah badai Hagibis menerjang wilayah Jepang bagian utara termasuk Tokyo, ibukota Jepang, Minggu (13/10/2019) dini hari.

Dilansir dari Tempo.co, sembilan orang yang tewas ini ditemukan jasadnya di perfektur Chiba, Gunma, Fukushima, Tochigi, dan Kanagawa. Badai terparah yang menerjang Tokyo sejak tahun 1958 ini membuat aparat berwenang mengeluarkan peringatan untuk wilayah Kanto tentang ancaman hujan lebat dan banjir untuk mencari tempat aman.

Aparat juga melakukan evakuasi terhadap lebih dari 6 juta orang di Jepang dari rumah mereka. Lebih dari 425 ribu rumah hidup tanpa listrik akibat badai Hagibis.

Topan Hagibis yang dalam bahasa Tagalog, Filipina berarti kecepatan, telah menimbulkan longsor di Honshu pada Sabtu malam. Tak lama kemudian, Tokyo diguncang gempa berskala 5,7.

Jumlah kereta cepat ke bandara internasional Haneda dibatasi kembali diaktifkan pada Minggu pagi setelah sempat dihentikan beroperasi sehari sebelumnya. Laporan Reuters menjelaskan, wilayah Fukushima di utara Tokyo mendapat perhatian khusus karena di kota ini tempat pembangkit bertenaga nuklir, Tokyo Electirc Power Co yang hancur diterjang gempa dan tsunami pada tahun 2011.

Hujan sangat deras mengakibatkan banjir bear di perfektur Fukushima dan Nagano. Akibatnya rumah-rumah warga tenggelam dan lahan persawahan tenggelam.

Loading...

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan dengan level tertinggi bagi 12 perfektur tentang potensi hujan deras. Namun peringatan itu hari ini sudah ditiadakan.

"Bencana akibat banjir dan tanah longsor sepertinya sudah terjadi," kata seorang pejabat Badan Meteorologi Jepang kepada NhK.

Badai Hagibis membuat semua aktivitas untuk pertandingan Formula One Grand Prix Jepang ditunda pada hari Sabtu. Begitu juga pertandingan Rugby World Cup ditunda akibat badai Hagibis.