Berikut Besaran Bansos Pemakanan dari Pempro Riau untuk Panti Asuhan di Inhu

RIAU1.COM - Pasar murah dan gerakan tanam cabai secara simbolis di halaman Pasar Rakyat Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu dilakukan Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar

Operasi Pasar murah tersebut merupakan program yang dimiliki Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Riau.

Setelah melakukan kegiatan peninjauan itu, Gubri melanjutkan penyerahan bantuan sosial (Bansos) permakanan untuk panti asuhan dan penyandang disabilitas. Dengan Total bantuan yang diserahkan senilai Rp2.594.740.000.

Dijelaskan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Provinsi Riau, Andry Rinaldi bansos tersebut untuk panti asuhan dan panti pondok lansia dibagikan kepada 3 Kabupaten yaitu Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Kuantan Singingi.

Pada kabupaten Indragiri Hulu bantuan sosial (Bansos) permakanan diserahkan kepada, Panti Asuhan Ainun Jariyah senilai Rp386.900.000, Panti Asuhan Bhakti Pertiwi Rp211.700.000, Panti Asuhan Mawaddah Rp452.600.000, Panti Asuhan Muhammadiyah Air Molek Rp. 496.000.000, dan Panti Asuhan Nur Ananda Putri Rp284.700.000.

“Total bansos permakanan kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) di Kabupaten Inhu ini berjumlah Rp1.832.300.000,” jelasnya.

Lalu, untuk bantuan yang diberikan untuk Kabupaten Indragiri Hilir terdapat dua panti asuhan dan satu panti lansia. Dengan rincian, Panti Asuhan Muhammadiyah mendapatkan Rp156.200.000. Kemudian, Panti Asuhan Putri Kasih Rp158.840.000, serta Panti Pondok Lansia Bhakti Rp73.000.000. Jumlah semuanya untuk Inhil ini senilai Rp388.040.00.

Kemudian, bansos untuk Kabupaten Kuantan Singingi terdapat Panti Asuhan Darusalam Pangean Rp238.040.000 dan Panti Asuhan Putri Aisyah Rp136.400.00. Total pemberian untuk Kuansing berjumlah Rp374.440.000.

Sebagai informasi, penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Provinsi Riau untuk Kabupaten Indragiri Hulu sebanyak 251 orang dengan anggaran Rp150.600.000.

“Untuk BLT ini nantinya per orang akan mendapatkan 200 ribu perbulan yang akan kami berikan terus selama tiga bulan. Pemberian ini semua tentunya dalam rangka menimalisir resiko sosial dan dampak kenaikan harga,” tukasnya.*