Menteri LHK, Siti Nurbaya kunker ke Indragiri Hulu
RIAU1.COM - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar melakukan kegiatan penanaman bibit pohon yang berfungsi sebagai pelindung dan penahan tanah untuk meminimalisir terjadinya abrasi sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Indragiri.
Penanaman bibit pohon dengan jenis Ketapang, Matoa (Pometia pinnata) dan Mahoni dilakukan secara simbolis oleh Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar bersama Gubri Syamsuar, Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani, Forkopimda Inhu serta masyarakat setempat di tepian Daerah Aliran sungai (DAS) Indragiri, Teluk Erong, Kampung Dagang, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Sabtu (13/8/2022).
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menyambut baik penanaman pohon ini, karena selain berguna untuk mencegah kerusakan lingkungan, hasil dari pohon ini seperti buahnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
Lebih lanjut, dikatakan Menteri Siti Nurbaya bahwa Kementerian LHK bersama Kementerian PUPR terus berupaya merehabilitasi kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS). Berdasarkan klasifikasi, jumlah DAS yang dipertahankan adalah 37.721 DAS. Sekitar 4.489 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia masuk dalam target pemulihan.
Dari jumlah DAS yang dipulihkan ini, yang masuk dalam prioritas untuk periode 2020-2024 hanya sejumlah 180 DAS. Salah satu DAS yang dipulihkan adalah DAS Indragiri.
"Dan memang menangani sungai besar seperti ini bukan hal yang mudah dan memerlukan usaha dan investasi dan dukungan yang cukup besar," sebut Menteri Siti Nurbaya.
"Kita akan terus berupaya dan bersama-sama dengan jajaran Pak Gubernur juga untuk terus membangun wilayah di Provinsi Riau termasuk Indragiri Hulu," ia menambahkan.
Siti Nurbaya Bakar juga berharap sinergitas antara semua pihak dengan pemerintah harus terus ditingkatkan, mengingat ini penting untuk penanggulangan bencana yakni dengan penghijauan khususnya di pinggiran Sungai Indragiri.
"Mari pada kesempatan yang baik ini kita menanam bersama-sama. Ini saya lihat masyarakatnya banyak, ada pramuka, ada komunitas, ada masyarakat adat, ada juga karang taruna, para tokoh, ada juga aktivis, lembaga adat, ada juga dari partai politik, terima kasih sudah bersama-sama. Mari kita menanam bersama dan kita budayakan menanam ini untuk menjaga alam," tutupnya.
Ditempat yang sama, Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi abrasi tebing sungai. Identifikasi yang dilakukan pada tebing sungai Indragiri dari Kecamatan Peranap sampai Kecamatan Kuala Cenaku.
Terdapat 14 lokasi tebing sungai rawan longsor yang berdampak pada kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan fungsi dan meningkatkan risiko pada lokasi longsor tebing sungai yaitu :
1. Desa Selunak, Peranap
2. Kelurahan Baturijal Hilir, Peranap
3. Desa Pasir Kelampaian, Sungai Lala
4. Desa Pasir Sialang Jaya, Pasir Penyu
5. Desa Danau Baru, Rengat Barat
6. Desa Kampung Pulau, Rengat sebanyak 2 lokasi
7. Desa Pasir Kemilu, Rengat
8. Desa Sungai Raya, Rengat
9. Desa Tambak, Kuala Cenaku
10. Desa Pulau Gelang, Kuala Cenaku
11. Desa Teluk Sungaki, Kuala Cenaku 2 lokasi
12. Desa Pulau Jumat, Kuala Cenaku
13. Desa Teluk Sungkai, Kuala Cenaku
14. Desa Pulau Jumat, Kuala Cenaku
"Bahwa banyak infrastruktur yang sudah tergerus oleh aliran sungai, salah satunya jalan. Ini adalah jalan kabupaten yang sudah habis dan tidak bisa dilewati lagi oleh masyarakat sehingga harus membuat jalan baru," tutupnya.*