LSM MPR Ber-Nas dan FPAN Minta Semua Pihak Bijak Melihat Kondisi Jalan Elak Inhu
LSM MPR Ber-Nas dan FPAN Minta Semua Pihak Bijak Melihat Kondisi Jalan Elak Inhu
RIAU1.COM -Ketua LSM Masyarakat Peduli Reformasi (MPR) Berwawasan Nasional (Ber-Nas) Kabupaten Inhu, Hatta Munir kembali angkat bicara tentang kondisi terkini Jalan Elak Desa Batu Gajah, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Inhu, Riau yang semakin hari kondisnya semakin hancur.
Hatta menegaskan, bahwa kondisi saat ini badan Jalan Elak semakin parah akibat dilalui puluhan bahkan mungkin ratusan armada truck Over Dimension Over Load (ODOL) atau berlebihan muatan dari kapasitas angkut, yang mengangkut batubara dan juga truck pengangkut minyak mentah kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO).
"Para pengusaha, baik perusahaan tambang batubara maupun CPO tidak peduli dengan kehancuran jalan. Selagi truck ODOL dibebaskan melintas di Jalan Lintas Tengah Peranap menuju Jalan Elak Batu Gajah, dapat dipastikan kehancuran jalan tersebut semakin parah. Kita minta semua pihak untuk mau lebih bijak melihat kondisi yang terjadi di Jalan Elak ," kata Hata, Kamis (10/3).
Sementara yang punya wewenang, lanjut Hatta, didalam penegakan hukum tidak berdaya untuk menindaknya.
Entah apa sebabnya sudah jelas-jelas ada rambu-rambu jalan yang melarang melintas armada truck ODOL di Jalan Elak tersebut.
"Yang jelas-jelas sudah dilarang tapi kenapa kok didiamkan saja. Nanti bisa terjadi amarah rakyat hingga turun kejalan menghadang truck yang melintas," tegasnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan (Korlap) Forum Peduli Aset Negara (FPAN) Pasir Penyu, Hendra menuturkan, pihaknya memiliki alasan meminta pihak perusahaan dan juga pemerintah untuk memperbaiki Jalan Elak itu sangat sederhana.
Jika dibiarkan terus menerus truck ODOL lewat kota maka akan terjadi kerusakan parah seperti di Jalan Elak tersebut.
"Menurut masyarakat, khususnya kami dari FPAN Pasir Penyu, tidak lucu melihat kondisi badan Jalan Elak yang hancur itu berada ditengah kota. Jika dibiarkan, truck ODOL melintas, saya yakin akan terjadi seperti di Jalan Elak. Inilah pendapat dari berbaga kalangan masyarakat termasuk kita," tandasnya.
Hendra menambahkan, pemandangan seringnya truck ODOL terbalik di Jalan Elak sudah sangat mengganggu akses armada truck lainnya yang mengangkut bahan kebutuhan pokok.
Dengan begitu masyarakat luas telah dirugikan jika pasokan bahan kebutuhan sehari-hari tergaggu untuk melintas. Karena badan Jalan Elak tertutup oleh truck ODOL yang terguling ditengah jalan.
"Hal itu yang harus sama-sama kita pertimbangkan. Kami harap dukungan dari seluruh masyatakat, pemerintah maupun pihak perusahaan itu sendiri agar lebih bijak menyikapi persoalan yang terjadi selama ini," pungkasnya.