Komitmen Kepala Rutan Rengat Menjaga Keamanan dan Ketertiban WBP

Komitmen Kepala Rutan Rengat Menjaga Keamanan dan Ketertiban WBP

26 Juli 2021
Ka Rutab Rengat/Yuzwa

Ka Rutab Rengat/Yuzwa

RIAU1.COM -Kepala Rumah Tahanan (Karutan) Kelas II B Rengat, Refin Tua Simanulang SH berkomitmen untuk terus berinovasi dalam menjaga keamanan dan ketertiban terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP, yang sudah menjadi tanggungjawabnya.


Mulai dengan melakukan pemeriksaan dan razia barang-barang yang tidak seharusnya berada didalam Rutan.
"Selain kegiatan yang bersifat preventif, kita juga melakukan pendekatan secara persuasif kepada warga binaan," kata Refin Tua kepaea wartawan, Sabtu 24 Juli 2021.


Langkah itu diambil agar para warga binaan tidak sesekali mencoba untuk melakukan hal-hal yang bersifat dilarang, selama masa pemasyarakatan berjalan.
"Selain razia rutin yang terus kita lakukan, agenda pendekatan persuasif kepada warga binaan selalu kita lakukan. Langkah itu diambil menyusul agar terciptanya kondisi aman dan nyaman didalam Rutan kita," pungkas Refin.


Jika diperjalanannya ada ditemukan kesalahan yang dinilai cukup fatal dilakukan oleh warga binaan, maka petugas (Sipir-red) tidak akan segan-segan untuk bertindak tegas.
"Tindakan tegas itu wajib kami lakukan, menyusul dan mempertimbangkan kesalahan warga binaan. Tapi hal itu sampai saat ini belum pernah terjadi. Artinya, warga binaan kita memang memang sangat ingin dibina untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi," pungkasnya.



Komitmen Karutan Kelas II B Rengat, Refin Tua Simanulang SH itu setelah sebelumnya menghadiri Forum Group Discutions (FGD) yang ditaja Kanwil Kemenkum HAM Riau yang dihadiri seluruh Kepala UPT Rutan se-Provinsi Riau pada Kamis 22 Juli 2021 kemarin di Pekanbaru.
Dalam FGD itu, Kakanwil Kemenkum HAM Riau, Pujo Harianto bahwa FGD digelar demi menciptakan rasa keamanan dan ketertiban yang kondusif.
Dimana, kata Pujo, apabila dalam suatu organisasi tidak tercipta rasa aman atau terjadi gangguan keamanan maka akan berpengaruh pada seluruh aspek.


“Pembinaan tidak akan terlaksana dengan efektif. Begitu juga dengan perawatan dan pelayanan terhadap WBP lainnya,” tegas Pujo.