Jalan Berdebu Resahkan Warga, Puluhan Truck Disandera

Jalan Berdebu Resahkan Warga, Puluhan Truck Disandera

10 Juni 2021
Ibu ibu STP truck bertonasi besar karena mengakibatkan jalan berdebu

Ibu ibu STP truck bertonasi besar karena mengakibatkan jalan berdebu

RIAU1.COM -Puluhan truck pengangkut barang bertonase berat "disandera" puluhan ibu-ibu dengan menghadang laju kenderaan ditengah jalan.

Aksi itu terjadi di Jalan Napal Desa Gumanti, Kecamatan Peranap, Kabupaten Inhu, Riau, Rabu 9 Juni 2021.

Akibat dari "penyanderaan" itu, puluhan truck yang mengangkut barang berbagai jenis, seperti kayu balak, kelapa sawit, CPO dan batu bara dari dalam Jalan Napal menuju keluar dari jalan tersebut harus berhenti (parkir) ditepi jalan.

Konon, aksi itu dilakukan bentuk kekesalan warga sekitar dengan melihat kondisi Jalan Napal yang kerap berdebu saat puluhan hingga ratusan armada truck barang milik sejumlah perusahaan, yang beroperasi diwilayah Kecamatan Peranap, melintas dan debu yang berterbangan hingga ke pemukiman warga 
Berbekal poster bermacam tulisan dengan bermacam tuntutan, para ibu-ibu warga Desa Gumanti berdiri ditengah jalan sambil menghadang setiap kenderaan yang lewat. Hal itu membuat kemacetan panjang.
Seperti ini kira-kira poster yang dibentangkan para ibu-ibu berhijab tersebut dengan tulisan merah "Senyum Kami Tidak Manis Lagi" dan Debu Jalan Napal Ini Lebih Kejam Dari Corona".

Salah seorang ibu-ibu kepada awak media dilokasi aksi mengatakan, aksi demo yang mereka lakukan karena sudah tidak tahan dengan kondisi Jalan Napal yang setiap hari berdebu.

"Debu semakin parah. Virus Corona semakin merajalela. Kami sepakat turun kejalan," kata dia, sambil disoraki oleh ibu-ibu lainnya.
Kata ibu itu lagi, sebanyak 5 perusahaan yang beroperasi di daerah tersebut. Sehingga ada ratusan ratusan mobil truk angkutan barang yang melintas setiap harinya.

Akibatnya Jalan Napal atau biasa disebut Jalan Sawit yang juga terhubung ke Kelurahan Peranap menjadi rusak parah dan berdebu.
Kondisi jalanan berdebu semakin hari semakin tambah parah saja, setelah empat hari tidak dilakukan penyiraman oleh pihak perusahaan. "Biar kami emak-emak yang melakukan aksi ini. Karena semuanya sudah tidak berdaya," tegasnya.

Sementara itu, Kapolsek Peranap AKP Cecep Sujapar ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan atas aksi ibu-ibu tersebut.

"Tadi kami sudah berupaya memfasilitasi dengan pihak perusahaan tapi tidak diterima oleh ibu-ibu itu," sebutnya.
Kata Cecep menambahkan, para ibu-ibu Pihak itu hanya bersedia berkoordinasi dengan manager perusahaan yang ada. Sehingga pihaknya terus melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan.

Aksi yang dilakukan oleh ibu-ibu itu hanya menyetop mobil truk angkutan batu bara, angkutan kayu, CPO dan truk lainnya yang bertonase berat.
"Aksi berjalan damai. Hanya saja puluhan mobil truk sudah terparkir dipinggir jalan arah masuk dan arah keluar," kata Cecep.