Tim Pawang Gajah Turun ke Inhu Halau Kawanan Gajah Liar di Kota Medan
RIAU1.COM -Seorang pawang gajah, Mahouf, diterjunkan ke Kabupaten Inhu, Riau untuk menghalau sekawanan gajah liar yang sudah meresahkan warga Desa Kota Medan, Kecamatan Kelayang.
Konflik satwa liar berbadan besar itu sudah cukup lama terjadi. Warga resah setiap kali sekawanan gajah berjumlah hingga belasan ekor itu memasuki areal perkebunan mereka dengan merusak tanaman (kebun) milik warga didesa itu.
Untuk itu, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah I Riau mengutus Mahouf, sang pawang gajah berpengalaman itu, untuk dapat menghalau gajah liar tersebut kembali ke habitatnya.
Kepala Bidang (Kabid) BBKSDA Wilayah I Riau, Andri Hansen Siregar ketika dikonfirmasi awak media, Rabu 5 Mei 2021 menyatakan, selain mengutus pawang gajah, pihaknya juga menurunkan sejumlah personel BBKSDA Wilayah Satu Riau untuk membantu Mahouf.
"Kita telah menerima laporan dari masyarakat tentang konflik kawanan gajah liar dengan masyarajt di Desa Kota Medan dalam sepekan terakhir ini," kata Andri.
Tim berangkat ke Kabupaten Inhu setelah waktu makan sahur, Rabu pagi dini hari tadi. Mereka berangkat dari Sakai ke lokasi konflik. Tim yang sebelumnya berada di Sakai, kita tarik untuk turun ke Inhu," jelasnya.
Andri menambahkan, tim evakuasi kabuparen pada beberapa waktu lalu sudah masuk. Tapi mereka (tim) masuk ke Desa Benio. Akan tetapi tim terkendala dengan kurangnya jumlah personel yang berasal dari warga desa sekitar, mengakibatkan tim kesulitan dalam bekerja.
"Tim kita sedikit kewalahan. Sebab, batuan dari masyarakat sekitar kurang banyak jumlahnya. Apalagi dalam kondisi sedang berpuasa. Mereka cuma bisa bekerja pada malam hari saja," pungkasnya.
Kendati begitu, lanjut Andri, pihaknya berjanji akan mengupayakan secepat mungkin didalam penanganan kawanan gajah liar tersebut.
Tim tersebut, sambungnya, terdiri dari personel Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Mahouf, sang pawang, yang nantinya akan bergabung membantu.
Adapun metode yang akan digunakan masih memakai pola tradisional, yakni dengan cara penggiringan. Jika hal itu tidak berhasil maka tim akan menurunkan gajah jinak untuk memancing kawanan gajah liar tersebut.
"Kita akan observasi dahulu. Dari mana masuknya kawanan gajah liar itu. Dari situ baru kita akan arahkan keluar dengan cara digiring," sebutnya.
Pihaknya berharap jika nanti ada tim dari BBKSDA Wilayah I Riau turun ke lapangan, diharapkan masyarakat sekitar turut membantu saat mendampingi penggiringan kawanan gajah liar.
"Kita ingin masyarakat juga kooperatif membantu. Jangan hanya menjaga di kebun mereka saja. Mohon untuk kerjasamanya," tegasnya.
Lain pihak dan ditempat terpisah, Camat Kelayang, Adrianto mengaku akan berkoordinasi dengan Kepala Desa, didalam menangani masalah gajah liar itu.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak BBKSDA Riau. Nanti kami akan berkoordinsi juga dengan Kepala Desa disekitar gajah liar itu berada. Agar turut bersama-sama membantu.persoalan ini," kata Adrianto.