Atm BNI
RIAU1.COM -Akibat mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BNI milik Bank BNI Cabang Rengat yang berada di komplek perkantoran Pemkab Inhu di rusak Orang Tidak di Kenal (OTK) membuat pelayanan transaksi para nasabah terganggu.
Ada sejumlah nasabah BNI Cabang Rengat yang berdomisili di sekitar Kelurahan.Pematangreba, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu, Riau mengaku kecewa dan tidak mampu menutupi kekesalannya setelah mesin ATM Bank BNI Cabang Rengat tidak bisa di pakai lagi.
Selain rusak tidak bisa di pakai, ATM BNI itu telah di pasang garis polisi atau police line. Sehingga para nasabah harus ke Kota Rengat jika ingin bertransaksi.
Selain jauh, waktu menuju ke bank konvensional milik pemerintah itu memakan waktu hingga 30 menit.
Salah seorang nasabah Bank BNI Cabang Rengat, Suriani kepada awak media akhir pekan kemarin mengaku kecewa akibat kartu ATM BNi miliknya tidak bisa di pergunakan.
Padahal, kata Suriani, ATM BNI Cabang Rengat itu hanya satu-satunya yang ada di komplek perkantoran Pemkab Inhu.
"Ya setidaknya pihak Bank BNI Rengat, sebagai salah satu bank konvensional berskala nasional itu bisa mengantisipasi jika terjadi kerusakan seperti itu. Sekurang-kurangnya dengan memberikan informasi kepada nasabah melalui sistem notifikasi (pemberitahuan) ke nomor kontak milik masing-masing nasabah," kata Suriani, kesal.
Bukan malah di peroleh nasabah kalau mesin ATM di pasang garis polisi, sehingga nasabah tidak dapat mengambil uang untuk keperluan sehari-hari, seperti belanja kebutuhan rumah tangga.
Masih kata Suriani, seharusnya pihak Bank BNI Cabang Rengat juga menyediakan mesin ATM cadangan, sebagai pengganti mesin yang rusak di sekitar komplek perkantoran Pemkab Inhu.
"Bank-bank lain saja menyediakan mesin ATM berjalan atau Oto Banking bila ada mesin ATM yang tidak dapat di pakai," ujarnya bersungut-sungut.
Terpisah dan lain kesempatan, Manager Bank BNI Kantor Cabang Rengat, Rionaldi kepada awak media akhir pekan kemarin menjelaskan, akibat kerusakan itu pihaknya mengalami kerugian hingga Rp100 juta.
"Harga mesinnya berkisar Rp90 juta hingga Rp100 juta. Kita akan menempatkan Mobil O - Branch disana untuk transaksi tarik setor tunai. Mobil O - Branch itu kita standby kan sebagai pengganti mesin ATM yang rusak. Sehingga para nasabah tetap mendapatkan pelayanan untuk bertransaksi disana," terang Rionaldi.
Sementara, konon katanya atau isu yang berkembang di lokasi kejadian, mesin ATM BNI tersebut di rusak oleh OTK pada Kamis 11 Februari 2021 tengah malam lalu. Diduga, pelaku berjumlah tiga orang itu ingin membobol mesin tempat penyimpanan uang.
Namun, aksi tersebut dapat di gagalkan petugas Polsek Rengat Barat yang pada malam itu sedang berpatroli. Ketiga pelaku kabur berpencar dengan berlari kearah kegelapan malam. Walau sempat terjadi kejar-kejaran namun petugas gagal meringkus ketiga pelaku..
Sejumlah barang bukti di temukan di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP), antara lain satu set alat mesin las berikut tabung oksigen, korek mancis, palu, linggis, pahat, obeng dan dua unit sepeda motor bebek milik pelaku yang di tinggalkan di TKP.
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian tentang kejadian ini. Namun kuat dugaan para pelaku merupakan spesialis pembobol mesin ATM.
Selain itu, lokasi keberadaan mesin ATM BNI itu terlihat sepi jika malam hari dan cahaya sedikit temaram di sekitarnya, bahkan menjorok ke dalam dari jalan umum, membuat pelaku nekat melancarkan aksinya.