Polres Inhu Lakukann Simulasi Pengaman di TPS saat Pilkada di Tengah Pandemi

Polres Inhu Lakukann Simulasi Pengaman di TPS saat Pilkada di Tengah Pandemi

30 November 2020
Simulasi pengamanan di TPS oleh Polres Inhu

Simulasi pengamanan di TPS oleh Polres Inhu

RIAU1.COM - Dalam rangka Operasi Mantap Praja Lancang Kuning tahun 2020, Polres Inhu menggelar simulasi pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS), Senin 30 November 2020.

Simulasi dengan cara Polres Inhu itu di lakukan di halaman apel dan di hadiri Kapolres Inhu AKBP Efrizal dan Wakapolres Inhu Kompol Zulfa Renaldo dan seluruh PJU Polres Inhu.

Dengan skenario sendiri itu melibatkan 50 personel dan di laksanakan dua tahap. Pertama, menjelang dan saat pemungutan suara. Dimana, masyarakat yang akan memilih datang ke TPS, terlebih dahulu di semprot cairan disinfektan oleh petugas Linmas dengan protokol kesehatan.

Kedua, kotak suara di bawa ke dalam TPS oleh petugas TPS di bantu 2 personel Linmas dan 2 personel Polri. Setelah itu, Ketua KPPS membuka kotak suara yang di saksikan 5 orang saksi dari masing-masing Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Inhu.

Setiap masyarakat yang hak suara dan akan mencoblos, sebelum masuk ke TPS menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, cek suhu tubuh. Jika suhu tubuh di atas 37 derajat celsius akan di pisahkan ke bilik khusus yang telah di sedikan.

Kata Kapolres Inhu AKBP Efrizal melalui PS Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran, Senin 30 November 2020, sekira pukul 07.30 WIB, para pemilih yang akan mencoblos mulai berdatangan ke lokasi TPS.

Lantas, ada seorang pemilih datang ke TPS tidak menerapkan protokol kesehatan, yakni tidak memakai masker. Kemudian petugas (anggota) TPS memberikan masker kepada orang tersebut.

"Setiap petugas di TPS memakai APD lengkap dan pemungutan suara di lakukan sesuai nomor urut yang telah di berikan oleh anggota TPS. Kemudian, setelah waktunya, atau sudah tidak ada lagi pemilih datang ke TPS dan waktu lewat tengah hari, pemilihan suara selesai dan proses pemungutan suara dapat berjalan dengan tertib dan lancar," beber Misran.

Kemudian, pada tahap berikutnya, proses penghitungan suara, ternyata ada pihak-pihak yang tidak merasa puas, dengan berteriak ke arah lokasi TPS.

Loading...

Sebanyak lima orang yang tidak merasa puas itu, tiga personel terdiri dari satu personel Polri dan dua anggota Linmas menghampiri lima orang tersebut dan mengimbau agar tidak melakukan tindakan menggangu petugas TPS yang sedang menghitung surat suara.

Personel Sat Sabhara yang berpatroli memantau setiap TPS membubarkan kelima orang tersebut. Tidak sampai di situ saja, kelima orang tersebut malah memanggil teman-temannya dan mengajak memprovokasi proses penghitungan suara.

Dengan sigap personel Sat Sabhara menghubungi Kapolsek setempat. Dan tidak berapa lama, Kapolsek beserta anggota tiba di TPS dan bernegosiasi kepada kelompok massa yang tidak puas tersebut. Lagi, aksi keributan itu dapat di redam dan penghitungan suara kembali di lakukan.

"Simulasi itu bertujuan untuk meningkatkan Kamtibmas saat Pilkada Inhu, yang tidak lama lagi akan di laksanakan, yakni pada Rabu 9 Desember 2020 mendatang," sebut Misran.

Sebelumnya, 50 personel yang di libatkan dalam pengamanan di TPS telah di bekali Tactical Floor Game (TFG) oleh perwira Bagian Ops, Iptu Jhonson Sitompul.

Dikatakan Misran, simulasi itu sangat penting. Sebab, Pilkada pada tahun 2020 ini berbeda dengan Pilkada di tahun-tahun sebelumnya.

Yang mana, Pilkada tahun ini di masa Pandemi Covid-19. Para personel tidak hanya di tuntut untuk lebih tanggap dan profesional dalam mensukseskan proses tahapan Pilkada, agar dapat berjalan dengan aman, damai dan kondusif. Akan tetapi, setiap personel juga dapat menerapkan protokol kesehatan kepada masyatakat.