Ikan nila yang mati mengambang di atas permukaan air di Objek Wisata Danau Raja Rengat beberapa waktu lalu
RIAU1.COM - Terkait banyaknya ikan mati di Objek Wisata Danau Raja Rengat, Kabupaten Inhu, Riau beberapa waktu lalu ternyata bukan mati karena di racun.
Hal itu di sampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Inhu, Paino kepada awak media, Jumat 7 Agustus 2020. Menurut Paino, pihaknya memastikan kematian ratusan ekor ikan di Objek Wisata Danau Raja Rengat akibat keracunan gas amoniak.
"Setelah kita menerima hasil uji laboratorium dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, banyaknya ikan mati di Danau Raja Rengat bukan karena di racun tetapi akibat gas amoniak yang naik ke permukaan air," jelas Paino.
Hasil uji laboratorium mereka terima pada Kamis 6 Agustus 2020 kemarin. Gas amoniak itu naik karena hujan deras yang melanda Kota Rengat dan sekitarnya beberapa waktu lalu membuat gas amoniak naik ke permukaan air danau.
"Waktu itu curah hujan tinggi selama seharian dan gas amoniak naik dari dasar ke permukaan. Sementara air di Danau Raja relatif tidak mengalir. Padahal tanaman air itu yang dapat menetralisir amoniak dan zat-zat lain yang bersifat racun," terang Paino.
Dikatakannya, kejadian matinya puluhan ekor ikan nila di Objek Wisata Danau Raja Rengat tersebut sebelumnya sempat menggemparkan warga yang berdomisili di sekitar danau.
Kendati sempat tercemar karena bangkai ikan yang mati, namun petugas kebersihan di Objek Wisata Danau Raja Rengat langsung bergerak cepat dengan membersihkan permukaan danau. Terkini kondisi air danau sudah kembali bersih dari bangkai ikan mati.