Sutardji Calzoum Bachri (foto: Istimewa/internet)
RIAU1.COM - Tak kenal maka tak sayang, kiprah Sutardji Calzoum Bachri (SCB) pria kelahiran Rengat, 24 Juni 1943 demi memajukan sastra Indonesia tak perlu dipertanyakan.
Berbagai penghargaan telah diraihnya. Beberapa diantaranya meraih penghargaan Sastra Asean atau SEA Write Award dari Kerajaan Thailand pada 1997.
Lalu meraih Anugrah Seni Pemerintah Republik Indonesia pada 1993, Penghargaan Sastra Chairil Anwar tahun 1998 dan mendapatkan gelar Sastrawan Perdana dari Pemprov Riau pada 2001 dinukil dari badanbahasa.kemdikbud.go.id, Kamis, 16 Juli 2020.
Karir kesastraannya dimulai sejak menyandang status mahasiswa dengan menulis dalam surat kabar mingguan di Bandung.
Berlanjut hingga menulis sajak-sajak dan esainya ke media massa di Jakarta, seperti Sinar Harapan, Kompas, Berita Buana, majalah bulanan Horison, dan Budaya Jaya.
Sejak itu, Sutardji Calzoum Bachri diperhitungkan sebagai seorang penyair.
Beberapa karyanya yang kini masih meninggalkan bekas seperti O tahun 1973, Amuk tahun 1977 dan Kapak tahun 1979.
Untuk diketahui, Sutardji adalah anak kelima dari sebelas saudara dari pasangan Mohammad Bachri dari Prembun, Kutoarjo, Jawa Tengah dan May Calzoum dari Tanbelan, Riau.
