Pengurus Persaudaraan Jawa Kuansing Temui Bupati Inhu, Ini Tujuannya

9 Juli 2020
Bupati Inhu Yopi Arianto foto bersama dengan Ketua dan Pengurus Perjasing Kuansing, Kamis 9 Juli 2020

Bupati Inhu Yopi Arianto foto bersama dengan Ketua dan Pengurus Perjasing Kuansing, Kamis 9 Juli 2020

RIAU1.COM - Pengurus Persaudaraan Jawa Kuansing (Perjasing) bersilaturahmi dengan Bupati Inhu, H Yopi Ariant SE, Kamis 9 Juli 2020. Rombongan di pimpin Ketua Perjasing Ir Heru Agus Santoso di terima Bupati Yopi di ruang kerjanya.

Kepada Bupati Yopi, Heru Agus Santoso memperkenalkan diri sebagai pengurus Perjasing yang baru masa bakti 2020-2024.
Pada kesempatan ini, Ketua Perjasing juga menjelaskan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan. Menurutnya pengurus yang baru ini merupakan hasil musyawarah yang di laksanakan pada Desember 2019 lalu.

“Kami bersama-sama pengurus, menghadap bapak Bupati Inhu dengan harapan beliau berkenan menjadi pembina di organisasi kami," ujar Heru kepada awak media.

Menurut Heru, sosok Bupati Yopi Arianto merupakan salah satu tokoh muda terbaik di provinsi Riau dan sudah seperti keluarga bagi Etnis Jawa di Kabupaten Kuansing.

Pria yang berasal dari Kabupaten Pati Jawa Tengah ini mengucapkan terimakasih kepada Bupati Yopi karena kedatangan mereka di sambut dengan baik.

Sementara itu, Bupati Inhu H Yopi Arianto menyampaikan bahwa, keberadaan organisasi Perjasing hendaknya menjadi sebuah wadah dan fasilitas dalam memperkuat silaturahmi dan ukuwah antar sesama warga, khususnya warga keturunan Jawa.

Diungkapnya, sebagai organisasi kemasyarakatan, Perjasing mempunyai peran penting dalam membina dan memajukan anggotanya untuk berkiprah dalam proses pembangunan di Riau khususnya di Kabupaten Kuansing.

Dalam suasana yang penuh keakraban dan kekeluargaan tersebut, Bupati Yopi menegaskan, setiap warga keturunan Jawa di Kabupaten Kuansing mempunyai tanggungjawab besar dalam membesarkan keberadaan organisasi yang menaungi.

Lebih lanjut Yopi menyampaikan, untuk membangun sebuah ormas harus dilandasi empat pilar. Diantaranya, pilar saling mengenal (tawaruf), saling memahami (tafahum), saling menolong (tafa’un) dan saling memikul (fafakul).

Jika keempat pilar tersebut menjadi landasan sebuah ormas, maka keberadaan ormas tersebut akan semakin eksis.
Apabila dalam sebuah ormas sudah menjalankan empat pilar tersebut, InsyaAllah keberadaan ormas tersebut semakin eksis. Jadi tidak ada lagi, ormas yang muncul, kemudian hilang kembali.

"Saya berharap keberadaan Perjasing kedepan bersinergi dengan pemerintah untuk sama sama memajukan daerah," harap Bupati Yopi.