Pelajar yang terjaring razia Satpol PP Inhu diperiksa suhu tubuhnya saat diamankan di markas Satpol PP Inhu.
RIAU1.COM - Kendati Kabupaten Inhu masih Pandemi Covid-19, para pelajar tingkat SMA/Sederajat diwilayah Kabupaten Inhu, didalam merayakan kelulusan diwarnai aksi konvoi menggunakan sepeda motor, bahkan diantara para pelajar beda sekolah itu nyaris bentrok.
Namun, upaya aksi bentrokan (tawuran) yang nyaris terjadi diareal Stadion Mini Batu Canai, Kelurahan Pematangreba, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu, Riau pada Ahad 3 Mei 2020 dapat digagalkan Satpol PP Inhu.
Dalam penertiban itu, persone Satpol PP Inhu berhasil mengamankan 12 orang pelajar dan dibawa ke markas Satpol PP Inhu di Jalan Lintas Timur Kelurahan Pematangreba.
Kepada awak media, Kabid Ops Satpol PP Inhu, Aldiar menegaskan, bahwa rencana aksi tawuran antar pelajar beda sekolah itu dapat digagalkan. Kedua kubu berasal dari dua kevamatan, yakni Kecamatan Seberida dan Pasir Penyu.
"Sebenarnya mereka belum sempat tawuran, hanya perkelahian antar dua orang. Tetapi rekan-rekannya ikut membantu," kata Aldiar, Senin 4 Mei 2020.
Dikatakannya, setibanya personel Satpol PP diareal stadion, para pemuda dan pelajar itu kocar-kacir melarikan diri menggunakan sepeda motor.
"Namun ada dua orang pemuda yang kita amankan. Mereka mencoba kabur tapi gagal karena sepeda motornya mati," kata dia.
Diperkirakan, sedikitnya 50 orang pemuda yang berhasil kabur dari kejaran personel Satpol PP Inhu.
Selain itu, kata Aldiar, personel Satpol PP Inhu juga mengamankan sejumlah pelajar yang kedapatan konvoi di sekitar areal Stadion Batu Canai.
"Provinsi mengumumkan kelulusan pada malam hari agar tidak ada konvoi. Namun, ternyata para pelajar tersebut masih melakukan aksi konvoi," kata Aldiar.
Aldiar menambahkan, pembubaran itu dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Inhu.
Setelah diamankan, seluruh pelajar tersebut dibawa ke markas Satpol PP Inhu. Sebelum didata, seluruh pelajar tersebut dicek kesehatannya.
"Kita meminta tolong kepada petugas kesehatan dari RSUD Indra Sari Rengat untuk mengecek suhu tubuh para siswa tersebut, setelah dicek baru kita lakukan pendataan," jelas Aldiar.
Aldiar melanjutkan, setelah didata seluruh siswa membuat pernyataan dan kemudian diserahkan ke orangtuanya masing-masing.