Warga Cemas, Jalan Lintas Rengat-Pematangreba Semakin Rusak Parah

7 Maret 2020
Kondisi Jalan Lintas Rengat - Pematabgreba yang semakin rusak menuju hancur, kerap dillalaui kenderaan angkutan yang melebihi kelas jalan. Tampak truck tangki muatan CPO milik PT SK melintas menuju Kota Rengat, Sabtu 7 Maret 2020.

Kondisi Jalan Lintas Rengat - Pematabgreba yang semakin rusak menuju hancur, kerap dillalaui kenderaan angkutan yang melebihi kelas jalan. Tampak truck tangki muatan CPO milik PT SK melintas menuju Kota Rengat, Sabtu 7 Maret 2020.

RIAU1.COM - Melihat kondisi ruas jalan penghubung dua kota kecamatan, yakni Jalan Lintas Lintas Rengat -Pematangreba, semakin lama semakin rusak parah, membuat warga khususnya pengendara roda dua dan roda empat semakin cemas.

Jalan penghubung Kecamatan Rengat dan Rengat Barat, sepanjang 17 kilometer, mulai dari Simpang Tugu Adipura Danau Raja Kota Rengat hingga Simpang Tugu Ikan Patin, Kelurahan Pematangreba, Kecamatan Rengat Barat, sejak lebih kurang 5 bulan terakhir ini kondisinya makin banyak yang rusak parah, bahkan nyaris hancur dan bergelombang di sejumlah titik.

Jika tidak hati-hati akan sangat membahayakan. Selain itu, minimnya penerangan membuat semakin membahayakan pengguna jalan, jika tidak ekstra hati-hati.

Meski dalam beberapa waktu belakangan ini telah dipasang lampu jalan, dengan rentang jarak 100 meter dan baliho ditepi jalan sebagai rambu, kekhawatiran itu masih ada.

Walau rambu hati-hati ada tapi jalan bergelombang dan berlobang akan terus menjadi ancaman, terutama pengendara sepeda motor.

Salah seorang warga Rengat, Rahmat kepada awak media Sabtu 7 Maret 2020 mengatakan, meski sudah lama jalan lintas tersebut sudah lama rusak tapi belum ada tanda-tanda untuk diperbaiki. Padahal, jalan itu kerap dilalui para pejabat daerah. "Selain aspal banyak yang retak dan berlobang, akibat kenderaan over tonase setiap hari melintas membuat jalan makin hancur.

Karena kelas jalan dengan kenderaan truck dan tangki melebihi muatan dan specifikasi jalan sudah tidak sesuai. Kondisi itu sudah terjadi bertahun-tahun. Baiknya jalan hanya sebentar saja. Paling lama satu sampai dua tahun," kata Rahmat.

Rahmat berharap agar tidak ada korban Lakalantas tunggal atau kontra. Karena volume kenderaan semakin lama semakin banyak, sehingga jalanan ramai setiap jam pergi atau pulang kerja. Terlebih anak-anak sekolah yang naik sepeda motor. "Sebelumnya juga ada informasi tentang akan dibangunnya jalur dua. Namun sampai kini tidak ada tanda-tandanya," ucap Rahmat.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Inhu, Bobby Mauliantino ST MT mengatakan, pemeliharaan ruas jalan Rengat-Pematangreba akan ditangani tahun ini. "Berdasarkan informasi yang diterima, Jalan Nasional yakni ruas Jalan Rengat - Pematang Reba ditangani tahun ini," jelasnya.

Namun pihaknya belum mengetahui secara pasti kapan pembangunan jalan akan dimulai. Karena kewenangan pemerintah pusat. "Yang jelas, kami mau relokasi pagar kantor dulu untuk persiapan pelebaran badan jalan," ujarnya.

 

 

 

Penulis: R1/Yuzwa