Paska Dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru, Nuri Wulandari Ditangani Dokter Spesialis Tulang

Paska Dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru, Nuri Wulandari Ditangani Dokter Spesialis Tulang

20 Februari 2020
Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk didampingi Wakapolres Inhu Kompol Roni Syahendra SH SIk saat berkunjung ke kediaman Wuri Wulandari, Rabu 19 Febfuari 2020.

Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk didampingi Wakapolres Inhu Kompol Roni Syahendra SH SIk saat berkunjung ke kediaman Wuri Wulandari, Rabu 19 Febfuari 2020.

RIAU1.COM - Pasca dirujuk ke RS Bhayangkara Polda Riau di Pekanbaru, Nuri Wulandari (18) yang menderita patah tulang kaki kini ditangani dokter spesilais tulang.

Nuri warga Desa Seberida, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Inhu dibawa ke RS Bhayangkara di Pekanbaru pada Rabu 19 Februari 2020, setelah dikunjungi Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk beserta PJU Polres Inhu.

"Setelah berkoordinasi dengan Polda Riau, Nuri Wulandari kini ditangani dokter spesialis tulang di RS Bhayangkara di Pekanbaru," kata  Kapolres Inhu AKBP Efrizal Sik, Kamis 20 Februari 2020.

Untuk itu, Kapolres berharap, agar patah tulang pada paha kanan Nuri Wilandari dapat ditangani hingga sehat seperti semula. Sebab, kaki kanan Nuri Wulandari sudah sempat mengalami mati rasa dan sudah bernanah. Dan dikhawatirkan penanganannya berujung kepada amputasi.

Kendati begitu, Kapolres akan terus berupaya memantau perkembangan Nuri Wulandari selama dirawat di rumah sakit. "Kami berupaya tidak saja sebatas merujuk Nuri ke RS Bhayangkara, tetapi terusberupaya memantau perkembangan selama dirawat," kata Kapolres.

Disebutkan, bahwa selama dirawat di RS Bhayangkara di Pekanbaru, Nuri Wulandari didampingi kedua orangtuanya Mulyono dan Mujiyanti. "Saya ada gangguan pada penglihatan. Makanya tidak bisa menemani Nuri sendiri," ucap Mujiyanti.

Mujiyanti menuturkan, seandainya tidak mengalami gangguan penglihatan, suaminya dapat bekerja. Sehingga dapat menghasilkan uang untuk kebutuhan anak-anak dirumah. "Kami bekerja apa saja. Kadang jual pisang, ada juga numpang bekerja dengan orang lain, yang penting halal," ujar Mujiyanti.

Dalam kesempatan itu, Mujiyanti mengucapkan terimakasih atas bantuan yang diberikan Kapolres Inhu dan jajarannya. Sebab, jika Nuri tidak terpantau oleh anggota Polsek Batang Gansal, dipastikan terus terbaring ditempat tidur dan belum tentu kapan berakhirnya.

"Dulu waktu dirawat di RSUD Indrasari Rengat, saya sempat nyasar ke kamar mayat. Hal itu di karenakan mata saya sudah kabur," kata dia.

 

 

 

Penulis: R1/Yuzwa