Jalan amblas di Inhil yang ditinjau Gubri Syamsuar belum lama ini
RIAU1.COM - Proses perbaikan jalan lintas Rengat -Tembilahan tepatnya di Desa Pekan Tua Kecamatan Kempas Jaya Kabupaten Indragiri Hilir terus digesa. Saat ini bahan material mulai dibawa ke lokasi jalan amblas.
Perbaikan dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jalan dan Jembatan Wilayah IV Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (PUPR-PKPP) Provinsi Riau.
"Material sudah disiapkan. Perbaikan segera kita lakukan agar transportasi kembali lancar," kata Kepala UPT IV PUPRPKPP Riau, Yunan Haris, Senin (4/9/23).
Bahan material yang disiapkan mulai tanah, batu hingga lembaran geotekstil. Material geotekstil dari bahan sintetis ini berfungsi sebagai pelapis struktur jalan berguna untuk menstabilkan dan memperkuat jalan tanah bergambut.
Lapisan material menggunakan geotekstil ini dianggap satu solusi untuk meminimalisir amblasnya jalan yang berdekatan dengan sungai. Jalan lintas ini sendiri menghubungkan dua kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dan Indragiri Hulu (Inhu).
"Geotekstil ini untuk perkuatan struktur jalan untuk mencegah longsor. Fungsi geotekstil lainnya juga meminimalisir terjadinya gelombang karena tanahnya labil dan bergambut," jelas Yunan.
Ketahanan struktur tanah juga tidak terlepas ketahanan turap. Karena itu, UPT Wilayah IV juga akan rmemasimalkan tiang-tiang tanggul yang sudah dipasang sebelumnya di tepain sungai Indragiri tersebut.
Apalagi beban kondisi jalan karena adanya truk bermuatan batubara yang mencapai 30 hingga 40 ton. Parahnya lagi lalulintas puluhan truk batubara setiap hari ini melebihi dari kapasitas jalan dengan kapasitas 8 hingga 10 ton.
Pada hal menurut Yunan, pihaknya sudah beberapa kali melakukan perbaikan jalan tersebut. Penanganan perbaikan fungsional jalan pertama pada 14-20 Maret 2023. Penanganan perbaikan fungsional jalan kedua kembali dilakukan pada 18-20 Juni 2023. Selanjutnya UPT Wilayah IV juga kembali melakukan perbaikan fungsional jalan pada 17-24 Juli 2023.
"Truk batubara Ini memang problem utama. Bayangkan saja, kondisi jalan di tanah bergambut, muatannya 30-40 ton. Setiap hari lewat, apa ndak hancur jalan. Tapi karena ini juga ada kepentingan masyarakat, kita upayakan perbaikan secepatnya," ujar Yunan.
Panjang jalan yang diperbaiki karena amblas mencapai lebih kurang 200 meter. Tingginya air pasang yang saat ini kerap menggenangi badan jalan akan menjadi kendala perbaikan.*