Audit Stunting di Inhil Temukan Penyebab dan Prioritaskan Program Penanggulangan
Poto Kegiatan
RIAU1.COM - Dalam hasil audit kasus stunting di Inhil, ditemukan beberapa penyebab utama yang masih mengakibatkan tingginya tingkat stunting, antara lain, adanya balita dan baduta yang tumbuh di lingkungan keluarga perokok aktif, sanitasi yang tidak memadai, lingkungan rumah yang kurang layak dengan ventilasi dan cahaya matahari yang buruk, serta pola makan yang belum mencapai standar makanan sehat dan bergizi.
Kepala Dinas P2KBP3A Inhil, Sirajuddin, menyetujui beberapa program prioritas untuk menindaklanjuti rekomendasi dari Tim Pakar Audit Kasus Stunting Inhil. Program-program tersebut mencakup pemeriksaan rutin bagi ibu hamil, edukasi, konsultasi, dan pendampingan terkait gizi selama kehamilan, persalinan, dan menyusui, serta program keluarga berencana pasca persalinan.
"Kami akan memastikan bahwa balita dan baduta mendapatkan akses ke makanan bergizi, imunisasi lengkap, pemantauan tumbuh kembang, pemberian suplemen yang diperlukan, serta pendampingan bagi keluarga yang berisiko stunting," ungkapnya.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Inhil juga akan menjamin pendaftaran BPJS Kesehatan bagi keluarga yang berisiko stunting, melakukan sosialisasi dan edukasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta melakukan perbaikan sanitasi lingkungan.
"Dalam upaya ini, kami telah membentuk Tim Audit Kasus Stunting Inhil, yang terdiri dari pakar dan tim teknis dari RSUD Tembilahan dan Dinas Kesehatan Inhil, dengan tujuan utama mengidentifikasi risiko dan penyebab stunting serta memberikan rekomendasi tindak lanjut yang diperlukan," jelasnya.
Dinas P2KBP3A Inhil menegaskan komitmennya untuk terus melakukan upaya percepatan penurunan stunting. Sirajuddin meminta semua pihak terlibat untuk bekerja sama demi mewujudkan Inhil yang bebas dari stunting.
"Marilah kita menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik, mencari solusi terbaik dalam melaksanakan rekomendasi hasil audit, guna mewujudkan target zero new stunting di Kabupaten Indragiri Hilir pada tahun 2025," tegasnya.