2 Perangkap Dipasang untuk Tangkap Harimau Pemangsa Ternak di Inhil

2 Perangkap Dipasang untuk Tangkap Harimau Pemangsa Ternak di Inhil

31 Oktober 2018
Foto di atas hanya ilustrasi harimau sumatera. Sumber Foto: wikimedia commons

Foto di atas hanya ilustrasi harimau sumatera. Sumber Foto: wikimedia commons

RIAU1.COM -Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau menerjunkan timnya, pasca laporan adanya kemunculan Harimau yang disebut-sebut memangsa ternak warga di Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Tim Rescue BBKSDA Riau ini diturunkan untuk mengatasi konflik antara manusia dan satwa di sana. Mereka pun memasang dua kandang perangkap untuk menangkap hidup-hidup Harimau Sumatera tersebut.

Kabid Wilayah I BBKSDA Riau Mulyo Hutomo menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat dalam untuk memasang perangkap tersebut, mulai dari Kades, Camat, Polsek hingga Koramil.

"Kita telah melakukan komunikasi untuk tindak lanjut penyelamatan dan evakuasi satwa apabila masuk perangkap dan edukasi ke masyarakat mengenai konflik harimau," kata Hutomo, Rabu (31/10/2018).

BBKSDA Riau mengaku mendapatkan informasi adanya hewan ternak warga yang diterkam satwa bernama ilmiah Panthera Tigris Sumatrae itu pada pertengahan September 2018 lalu. Menindaklanjuti itu, pihaknya pun mengumpulkan informasi serta sosialisasi.

"Kita lakukan edukasi bagaimana cara menghindari diri dari serangan satwa tersebut. Selain itu, kita juga memberitahukan bahwa pemasangan jerat hanya akan menghilangkan pakan alami satwa sehingga mengakibatkan satwa menyerang ternak," yakinnya.

Selain itu, tim juga bergerak melakukan pengecekan langsung ke lokasi yang disebutkan sebagai tempat kemunculan 'si belang' ini. Bahkan BBKSDA berencana untuk memasang kamera di sana. Setelah itu pada awal Oktober, tim kembali ke lokasi. 

Namun setelah lima hari kamera dipasang, kemunculan satwa dilindungi tersebut tak jua menunjukkan titik terang, alias tak terlihat keberadaannya. "Meski begitu, tim kembali turun ke lokasi untuk menyiapkan perangkap," ungkap dia.

"Persiapan kandang perangkap terkendala karena akses jalur darat dan air. Di jalur air tidak bisa membawa kandang dengan cepat makanya kandang disiapkan di lokasi," tukasnya.

Seperti dikabarkan, masyarakat setempat sempat diresahkan dengan kemunculan harimau, bahka sudah memangsa empat ekor sapi milik warga di sana pada September lalu.