Kalapas Kelas IIA Tembilhan, Julianto Budhi Prasetyono menyicipi menu makanan sebelum diberikan pada Warga Binaan
RIAU1.COM - Dalam rangka rangkaian Hari Dharma Karyadhika atau hari lahirnya Kementerian Hukum dan HAM, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tembilahan menggelar cofee morning bersama sejumlah awak media massa baik dari media tv, online dan cetak, Kamis 28 Oktober 2021.
Selain cofee morning, Kalapas Tembilahan, Julianto Budhi Prasetyono juga mengajak awak media yang terdiri dari PWI serta IWO untuk berkeliling melihat kondisi terkini di Lapas Tembilahan yang memiliki banyak kemajuan dari segi sarana dan prasarananya.
Saat berkeliling dan melihat langsung kondisi Lapas Tembilahan, setidaknya ada 7 fakta unik yang dilihat awak media terkait Lapas Klas IIA Tembilahan.
1. Penjagaan Pengamanan Berlapis
Saat masuk ke dalam Lapas Tembilahan, awak media melihat penjagaan berlapis, yaitu di bagian halaman serta pada bagian ruang pemeriksaan yang dilengkapi dengan kamera CCTV selama 24 jam, serta dijaga petugas keamanan yang siap siaga.
2. Miliki Cafe Wadai
Saat ini di dalam Lapas Tembilahan ada yang namanya inovasi Cafe Wadai. Kata Wadai itu sendiri merupakan akronim dari “Wadah Dapat Informasi”, dimana pada Cafe Wadai akan terdapat layanan self-services dan wartel bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk dapat mengakses informasi terkait masa penahanan ataupun untuk dapat berkomunikasi dengan keluarga melalui Wartel Khusus Pemasyarakatan (Wartelsuspas).
3. Makanan Layak dan Standar
Menurut Kalapas Tembilahan, salah satu kunci kondusifitas di sebuah Lapas adalah makanan yang layak bagi para warga binaan, sehingga tidak menimbulkan gejolak yang dapat mengakibatkan keributan.
"Setiap hari saya cicipi dulu menu yang disajikan untuk para warga binaan, sudah layak atau belum, dan sudah sesuai atau tidak dengan ketentuan yang ada. Kalau tidak maka akan kita evaluasi, kita siapkan 10 menu untuk para WBP, mulai dari telur, ayam, ikan hingga daging dan buah, setiap saat berganti menu supaya tidak bosan," ungkap Kalapas Tembilahan.
Menurut Kalapas, karena ada beberapa menu yang terbuat dari daging sapi, malah sebagian warga binaan yang menjadi khawatir jika kolesterol dan darah tinggi mereka akan naik.
"Kalau zaman dulu hanya makan kangkung dan sebagainya, sekarang silahkan tanyakan ke para WBP langsung, apa sudah layak makanan yang kami siapkan," ujar Kalapas kepada awak media.
4. Layanan Klinik Kesehatan
Untuk memastikan kesehatan para warga binaan pemasyarakatan, Lapas Tembilahan juga telah memperbaiki sarana dan prasarana klinik yang berada di Lapas Tembilahan dengan menyiapkan 2 tenaga medis dan 1 orang dokter yang setiap hari siaga.
"Kita perbaiki ruangannya, lengkapi peralatan medisnya. Bahkan setiap hari kita jemput bola, mendatangi kamar-kamar napi untuk memastikan kesehatan mereka," cerita Julianto.
5. Ruang bermain anak dan ibu menyusui
Sebagai institusi yang bertugas memberikan pembinaan dan pendidikan untuk para warga binaan, Lapas Tembilahan juga memperhatikan kenyamanan kunjungan keluarga para Napi dengan menyediakan ruang Laktasi atau ruang ibu menyusui serta ruang bermain anak-anak.
"Kita benahi dan berikan ruang untuk anak-anak dan ibu menyusui jika berkunjung ke Lapas Tembilahan. Memang saat ini masih Pandemi, jadi belum dibuka kunjungan langsung, hanya sebatas untuk menitip makanan saja," jelas Kalapas didampingi Kasi Binadik dan Kepala KPLP.
6. Ruang informasi pengunjung
Saat ini, Lapas Tembilahan juga telah dilengkapi dengan ruang informasi terpadu bagi pengunjung yang berfungsi untuk memberikan keterangan kepada para keluarga Napi yang berkunjung terkait data-data serta informasi lainnya.
"Misalnya keluarga ingin tahu terkait remisi, asimilasi dan masa hukuman warga binaan maka bisa langsung ke ruang informasi, semua informasi ada dan jalurnya juga sudah lengkap," urainya.
7. Over Kapasitas 300 Persen
Meski telah banyak perbaikan yang telah dilakukan di Lapas Tembilahan namun masalah kapasitas yang dialami oleh banyak Lapas di seluruh Indonesia juga terjadi di Lapas Tembilahan.
Pasalnya, dari kapasitas Lapas Tembilahan yang harusnya hanya untuk menampung sekitar 250 orang Warga Binaan namun kini harus diisi oleh sekitar 839 warga binaan atau over kapasitas sekitar 300 persen.
"Kita melayani banyak orang setiap hari, makanya persiapan dan dukungan sarana prasarana harus kita jadikan perhatian khusus karena jika terjadi kendala sarana yang ada maka akan terganggu semuanya. Efeknya bisa menjadi gangguan keamanan yang tidak kita inginkan. Namun kalau hak mereka sudah kita penuhi maka Insya Allah Lapas akan menjadi kondusif," pungkasnya.