Ampuh Tekan Kebakaran Lahan, 3 Desa di Inhil Perkuat Komitmen Pencegahan Karhutla

Ampuh Tekan Kebakaran Lahan, 3 Desa di Inhil Perkuat Komitmen Pencegahan Karhutla

24 Juli 2021
Fahmi Panjaitan, mewakili manajemen PT SRL menandatangani MoU Desa Bebas Api

Fahmi Panjaitan, mewakili manajemen PT SRL menandatangani MoU Desa Bebas Api

RIAU1.COM -PT Sumatera Riang Lestari (SRL) kembali menggulirkan program Desa Bebas Api di desa sekitar operasional perusahaan. Hal tersebut setelah sebelumnya sukses mengedukasi dan mengurangi jumlah kebakaran di Desa Teluk Kiambang dan Karya Tunas Jaya Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Kali ini PT SRL merangkul 3 desa di Kecamatan Kempas sebagai mitra yaitu Desa Pekan Tua, Sungai Rabit dan Desa Kerta Jaya Kabupaten Indragiri Hilir, yang mana kesepakatan tersebut dituangkan dalam sebuah nota kesepakatan yang ditandatangani oleh manajemen perusahaan dan masing-masing kepala desa pada Kamis 22 Juli 2021 kemarin di Hotel Top 5 Tembilahan. 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut sebagai saksi yaitu Kapolres Inhil yang diwakilkan oleh Kasat Sabhara AKP A Raymond Tarigan, Dandim 0314/Inhil yang diwakilkan oleh Pasintel Kodim Lettu lnf Delmy Armansyah, Kepala BPH Mandah Joko Yuni Purwanto S. Hut, Camat Kempas M Yusuf, Danramil Kempas Kapten Syahrul, Kapolsek Kempas AKP Handoko, Babinsa dan Bhabinkamtibmas masing-masing desa serta Ketua LSM Perjuangan Anak Negri (Peran). 

Dalam sambutannya, Fahmi Panjaitan mewakili manajemen PT SRL menjelaskan bahwa program ini merupakan program lanjutan yang digagas oleh perusahaan sebagai komitmen perusahaan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kecamatan Kempas. 

"Program ini dikonsep dengan mengkombinasikan sosialisasi, edukasi dan reward. Dimana masyarakat tidak hanya sekedar dilarang untuk membakar saat membuka lahannya, namun kita berusaha mengedukasi masyarakat akan bahaya dan kerugian kebakaran hutan dan lahan, mencipkatan kesadaran menjaga lingkungan dan pada akhirnya bisa mengelola lingkungan dengan benar tanpa harus merusaknya" jelas Fahmi.

Dilanjutkan Fahmi, yang terpenting lagi, jika masyarakat bisa menjaga kawasan desanya bebas dari api selama periode yang ditentukan, maka perusahaan akan memberikan reward Seratus Juta Rupiah dalam bentuk fasilitas publik yang disepakati desa serta ditambah lagi pembukaan lahan tanpa bakar yang dibantu perusahaan seluas 10 Ha dan insentif bagi crew leader selama periode kesepakatan. 

"Tentu keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan dari Pemda, BPBD, TNI/Polri, Muspika, aparatur desa, LSM mitra kami dan seluruh masyarakat yang kami harapkan dapat saling berkontribusi guna menciptakan Kecamatan Kempas bisa mencapai zero fire," kata Fahmi di Akhir sambutannya. 

Sementara itu, Kapolres Inhil melalui Kasat Sabhara, AKP A. Reymon Tarigan mengapresiasi upaya kolektif yang digagas oleh  PT SRL karena Karhutla adalah musuh bersama dan pencegahannya juga harus bersama-sama sehingga tidak hanya oleh BPBD dan TNI/Polri tetapi sinergi bersama pemerintah, perusahaan dan tentunya masyarakat. 

"Jika sudah disosialisasikan dan diingatkan masih juga membakar, maka ancaman pidananya cukup jelas," tegas AKP Reymond. 

Senada juga dengan Dandim 0314/Inhil melalui Pasi Intel Kodim, Lettu lnf Delmy Armansyah yang menyampaikan bahwa pencegahan Karhutla jauh lebih baik dibandingkan dengan pemadaman.

"Jika sampai terjadi kebakaran itu kerugiannya jauh lebih besar, baik dari segi ekonomi, lingkungan, tenaga dan kesehatan. Maka sebisa mungkin Karhutla harus diminimalisir sedini mungkin. Garda terdepan yang harus diedukasi adalah masyarakat," ucapnya.

Selain itu, Kepala KPH Mandah, Joko Yuni Purwanto S.Hut yang juga ikut mengapresiasi langkah PT SRL dalam melakukan program Desa Bebas Api tersebut. 

"Kami menyaksikan konsistensi perusahaan yang sudah memulai program ini sejak dua tahun lalu di Kecamatan Tempuling. Bahkan tahun ini menambah jumlah desa mitra menjadi Tiga. Kami berharap program ini bisa juga diadopsi oleh perusahaan-perusahaan lain di Inhil. Walau tidak 100 persen  persis namun kombinasi antara sosialisasi, edukasi dan reward ini adalah cara yang sangat layak untuk dicontoh," harapnya.

Diakhir pemaparannya Purwanto juga meminta agar masyarakat dan perusahaan dalam menerapkan "tiga re". 
Yaitu re-weting atau membasahkan kembali lahan dengan pembuatan embung dan pengontrolan air kanal. 

Rehabilitasi areal yang pernah terbakar dengan tanaman produktif dan yang terakhir adalah revitalisasi ekonomi yakni program yang dilakukan oleh perusahaan atau Pemda yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.