Astaga, BPOM Inhil Masih Temukan Produk Kadaluarsa Dijual di Minimarket

Astaga, BPOM Inhil Masih Temukan Produk Kadaluarsa Dijual di Minimarket

13 Mei 2020
Petugas BPOM Inhil saat melakukan pengecekan barang di salah satu mini market di Tembilahan

Petugas BPOM Inhil saat melakukan pengecekan barang di salah satu mini market di Tembilahan

RIAU1.COM -Dalam upaya melindungi masyarakat terhadap pangan yang berisiko terhadap kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kembali melaksanakan kegiatan intensifikasi pengawasan pangan Ramadhan.

Hal tersebut dilakukan mengingat tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.

Kegiatan intensifikasi pangan ini, salah satunya yaitu dengan melakukan pengawasan pangan di sarana distribusi pangan serta pemeriksaan setempat terhadap sarana mini market atau toko pangan yang berada di kota Tembilahan.

"Dilaksanakan pemeriksaan terhadap 3 sarana ritel pangan," ungkap Kepala BPOM Inhil, Ayi Mahfud Sidik, Rabu 13 Mei 2020.

Dijelaskannya, dari hasil pemeriksaan menunjukan terdapat pangan yang sudah kadaluwarsa dijual di salah satu sarana ritel pangan sehingga terhadap temuan tersebut, pengelola atau penanggung jawab diminta harus rutin melakukan pengecekan terhadap batas kadaluarsa produk yang diperjual belikan di mini market.

"Diminta untuk meretur atau mengembalikan barang tersebut kepada distributor dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak menjual pangan kedaluwarsa serta mengirimkan bukti retur kepada petugas BPOM Inhil," jelasnya.

Selain itu, pihak BPOM Inhil juga melaksanakan kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat berupa pemasangan wobbler di rak-rak pajangan ritel yang memuat informasi Cek Klik.

"Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin Edar dan Cek Kadaluarsa serta waspada makanan yang mengandung bahan berbahaya," tambahnya.

Dirinya berharap, melalui kegiatan ini masyarakat akan terlindungi dari pangan yang tidak memiliki izin edar BPOM, pangan kadaluarsa, pangan yang mengandung bahan berbahaya dan berisiko terhadap kesehatan serta selalu ingat Cek Klik.

"Sehingga bisa menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan lancar serta dapat terhindar dari penyebaran wabah covid-19," tandasnya.