Manongkah Kerang, Tradisi Para Nelayan Inhil yang Menjadi Inspirasi Dunia

Manongkah Kerang, Tradisi Para Nelayan Inhil yang Menjadi Inspirasi Dunia

6 Maret 2020
Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Tahukah bahwa sampai saat ini masih ada tradisi menongkah kerang, populer di kalangan masyarakat suku laut di Indragiri Hilir (Inhil) Riau.

Tradisi ini bahkan disebut-sebut menjadi inspirasi olahraga selancar di Hawaii pertama digelar tahun 1767 dinukil dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Jumat, 6 Maret 2020.

Menongkah kerang merupakan sebuah teknik masyarakat dalam menangkap kerang di padang lumpur.

Mereka menggunakan sebilah papan sebagai tumpuan sebelah kakinya dan tempat mengumpulkan kerang yang telah didapatkan.

Sementara sebelah kakinya lagi adalah sebagai pengayuh tongkah.

Sebuah Tongkah biasanya terbuat dari belahan kayu besar dalam keadaan utuh dengan panjang tongkah 2 meter-2,5 meter dengan Lebar 50 centimeter-80 centimeter.

Tongkah umumnya terbuat dari jenis kayu Pulai dan Jelutung, kedua ujung Tongkah berbentuk lonjong dan melentik keatas.

Menongkah kerang dilakukan pada saat air sungai Indragiri Hilir sedang surut. Dalam setiap sebulan, menongkah kerang hanya bisa dilakukan sebanyak 20 kali.