Berada Di Kantong Harimau, 'Daerah Maut' Itu Bernama Pelangiran

Berada Di Kantong Harimau, 'Daerah Maut' Itu Bernama Pelangiran

30 Oktober 2019
Ilustrasi harimau (Foto: Istimewa/internet)

Ilustrasi harimau (Foto: Istimewa/internet)

RIAU1.COM - Memasuki tahun 2016, Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dilaporkan mulai berani menampakkan diri di Indragiri Hilir (Inhil).

Pantauan riau1.com, Rabu, 30 Oktober 2019, bahkan tak jarang kehadiran harimau langsung menimbulkan konflik bagi manusia.

Beberapa diantara mereka bahkan sampai merenggang nyawa. Berikut kejadian yang berhasil terekam dari kehadiran harimau Sumatera Di Indragiri Hilir.

Sejak awal 2016, Harimau Sumatera sudah menampakkan diri di wilayah Inhil. Kuat dugaan harimau itu kini yang diberi nama Bonita.

Memasuki tahun 2017 harimau kembali masuk perkampungan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau. Diperkirakan usianya masih menginjak remaja. Harimau ini berkeliaran di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil.

Di tahun 2018. Konflik Harimau Bonita berakhir. Dia dievakuasi dari habitatnya di Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil pada April 2018. Harimau betina ini sempat menghebohkan dunia internasional karena membunuh langsung 2 warga Inhil Jumiati dan Yusri.

Berada di penghujung tahun 2018, kehadiran harimau kembali menggegerkan warga. Harimau Sumatera terjebak di kolong rumah toko yang diberi nama Atan Bintang. Kejadian ini terjadi di Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir. BBKSDA Riau berhasil mengevakuasinya pada Sabtu 17 November 2018 dini hari.

Dua harimau Bonita dan Atan Bintang yang dievakuasi ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) itu dilepasliarkan ke habitat aslinya, Senin, 29 Juli 2018.

Loading...

Memasuki tahun 2019 harimau kembali menggegerkan warga Inhil. Mardian diterkam saat mencari kayu di hutan Sungai Raya, Desa Simpang Gaung, Kecamatan Gaung, Indragiri Hilir, Sabtu 2 Maret 2019.

Beruntung dia selamat karena mencoba melawan harimau. Perlawanan ini juga berkat bantuan dua temannya. Akibat kejadian ini, dia mengalami luka di punggung dan kepala bagian belakang.

Setelah Mardian, Harimau Sumatera kembali menggegerkan Inhil. Kali ini menewaskan M Amri karyawan PT RIA. Dia tewas diterkam saat memanen akasia di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kamis 23 Mei 2019.

Di pertengahan 2019, korban selanjutnya bernama Darmawan alias Nang Warga asal Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Dia juga tewas diterkam saat mandi di sumur usai bekerja di kebun akasia PT Bhara Induk di Dusun Sinar Danau, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil, Minggu 25 Agustus 2019.

Kejadian terakhir yang melibatkan konflik antara harimau dengan manusia saat menewaskan Wahyu Kurniadi karyawan PT RIA. Dia terpaksa merenggang nyawa akibat diterkam harimau di areal kebun akasia, Kamis, 24 Oktober 2019.