Efek Kabut Asap, Pasien Asma di RSUD Puri Husada Tembilahan Meningkat

2 September 2019
Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Saut Pakpahan

Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Saut Pakpahan

RIAU1.COM - Sejak Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) terpapar kabut asap akibat karlahut dibeberapa daerah di Riau beberapa waktu belakangan, pasien yang berobat dengan gejala asma kembali meningkat di RSUD Puri Husada Tembilahan.

Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Saut Pakpahan menerangkan, umumnya pasien penderita ISPA akibat kabut asap berobat di Puskesmas setempat. "Biasanya yang ke rumah sakit, pasien yang sudah punya asma dan kambuh. Itu dampak kabut asap," ucapnya.

Dijelaskan Saut, biasanya penyakit asma jarang kambuh, apalagi jika cuaca sedang panas namun tiba-tiba ketika kondisi kabut asap melanda, ada 2 sampai 3 pasien yang datang setiap harinya ke rumah sakit. "Kalau ISPU kita sedang, maka masih relatif aman namun kalau sudah tidak sehat, sangat mengganggu saluran nafas," jelasnya.

Ditambahkan Saut, setelah hujan, biasanya cuaca memang agak terang, itu bukan berarti lebih aman sebab partikel-partikel yang besar dan berat saat terkena hujan akan basah dan mengendap ke bawah.

"Asapnya hilang namun partikelnya masih ada sehingga tetap harus pakai masker. Pakai masker jangan terbalik, bahkan standar untuk masker pelindung asap itu adalah model N95," tambahnya.

Selain itu, kata Saut, karena harga masker N95 itu mahal dan susah didapat serta agak kurang nyaman dipakai bagi yang tidak biasa maka jarang dipakai. "Cuma kalau masker yang ada saat ini, paling tidak untuk menyaring partikel-partikel berbahaya ini," tukasnya.