Hingga Pertengahan Agustus 2019, Ada 735 Kasus ISPA Akibat Karlahut di Inhil

Hingga Pertengahan Agustus 2019, Ada 735 Kasus ISPA Akibat Karlahut di Inhil

16 Agustus 2019
Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diskes Inhil, Subowo Radiyanto

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diskes Inhil, Subowo Radiyanto

RIAU1.COM - Hingga saat ini, jumlah masyarakat di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) yang didiagnosa menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) terus meningkat. Sampai pertengahan Agustus 2019 saja, jumlah masyarakat Inhil yang menderita ISPA mencapai 735 kasus.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Diskes Inhil, Subowo Radiyanto mengatakan, setiap hari pihaknya membuat daftar laporan untuk penyakit yang disebabkan oleh karlahut, diantaranya ada ISPA, pneumonia, asma, diare, iritasi kulit, dan iritasi mata.

"Ada 28 Puskesmas di Kabupaten Indragiri Hilir yang setiap hari mengirimkan laporan kepada kami terkait rekap penyakit-penyakit tersebut," ungkap Subowo.

Menurutnya, untuk kasus ISPA sekarang telah mencapai 735 lebih kasus, Pneumonia 1 kasus, Asma 56 kasus, Iritasi Kulit 68 kasus serta Iritasi mata 24 kasus dan Diare 169 kasus.

"Jumlah ini akan diprediksi terus bertambah melihat cuaca dan kasus kebakaran lahan dan hutan juga meningkat dan merajalela di beberapa daerah," katanya.

Loading...

Dirinya menambahkan, untuk Kecamatan Kempas dan Kecamatan Kemuning saat ini telah diberikan status waspada terkait penyakit ISPA, sementara Kecamatan Tembilahan dan sekitarnya masih berstatus siaga, sesuai pemetaan daerah karlahut terparah.

"Kami imbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati ketika beraktifitas diluar ruangan, gunakan masker dan selalu minum air putih yang banyak," pesan Subowo.