BPBD Inhil dan Damkar PT SRL Sudah Sepekan Tak Pulang Demi Padamkan Karlahut

6 Agustus 2019
Tim Damkar PT SRL, BPBD Inhil, TNI dan Polri serta masyarakat bersama-sama melakukan pemadaman Karlahut di Desa Kerta Jaya Kecamatan Kempas

Tim Damkar PT SRL, BPBD Inhil, TNI dan Polri serta masyarakat bersama-sama melakukan pemadaman Karlahut di Desa Kerta Jaya Kecamatan Kempas

RIAU1.COM - Tim BPBD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) bersama tim Damkar PT Sumatera Riang Lestari (SRL) terus berjibaku dan sudah sepekan memadamkan lahan semak belukar yang terbakar di wilayah Desa Kerta Jaya, Kecamatan Kempas, Inhil

Pasalnya, tanah gambut yang cukup dalam membuat lahan yang terbakar kembali memercikan api setelah sebelumnya sudah dilakukan pemadaman dan penyemprotan air.

Kepala BPBD Inhil, Yuspik memaparkan proses pemadaman lahan yang terbakar tersebut bersama-sama dilakukan oleh pihak Koramil Tempuling, Polsek Tempuling serta masyarakat sekitar.

"Dari peralatan dan tim yang dimiliki oleh perusahaan saya yakin pemadaman akan berjalan lancar. Kami dari BPBD Inhil sangat terbantu oleh tim milik PT SRL ini," papar Yuspik.

Menurut Yuspik, pihaknya belum mengetahui berapa luas lahan yang terbakar, sebab nanti harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak desa dan stakeholder terkait apabila lahan sudah 100 persen berhasil dipadamkan.

"Saya lihat kondisinya hanya tinggal asap saja, kita lakukan pendinginan. Intinya tim telah maksimal bekerja, namun kita tidak punya standar waktu kapan proses pemadaman ini selesai," sebutnya.

Komandan Damkar PT SRL, Saut Sihotang mengungkapkan, saat ini pihaknya telah membuat peta rawan kebakaran 5 kilometer dari radius konsesi perusahaan, serta terus melakukan pemantauan harian dan deteksi dini dengan patroli oleh tim inti sebanyak 45 orang yang sudah terlatih.

"Kita tempatkan posko siaga di areal-areal yang rawan kebakaran, kita juga punya 2 unit menara api dan CCTV untuk pemantauan deteksi dini jarak jauh," ungkap Saut.

Dirinya juga menambahkan, PT SRL terus melakukan pemberdayaan untuk masyarakat sekitar dengan membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam program desa bebas api.

"Kita sudah bina 5 MPA dan, bagi desanya yang bebas api kita berikan reward senilai Rp100 Juta dalam bentuk infrastruktur," tambahnya.

Sementara itu, Kapolsek Tempuling, AKP Subagja di lokasi kebakaran menerangkan, hingga saat ini pihaknya terus melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran dan pelaku pembakaran.

"Kita duga ini dari puntung rokok orang cari burung atau rotan. Untuk indikasi adanya yang membuka lahan dengan cara membakar belum ditemukan. Tapi terus kami selidiki dan hingga kini kita belum menetapkan adanya tersangka," terang Kapolsek.