2 Warga Jadi Tersangka Pasca Bentrokan Berdarah Sengketa Lahan di Perbatasan Riau - Sumut
Ilustrasi
Riau1.com -Polres Tapsel, Sumatera Utara resmi menetapkan dua orang warga sebagai tersangka, menyusul tewasnya Harahap (41), sekuriti PT Mazuma Agro Indonesia (MAI) pasca bentrokan berdarah yang terjadi antara pihak perusahaan dengan masyarakat di wilayah perbatasan Riau - Sumut.
Kasus ini ditangani Polres Tapsel, karena tempat kejadian perkara (TKP) bentrokan berdarah masuk wilayah Tapsel, Sumut (Perbatasan dengan Rohul, Riau). Demikian diungkapkan Kapolres Rohul AKBP Hasyim Risahondua, Rabu (15/8/2018).
"Kita berkoordinasi dengan Polres Tapsel untuk penindakan (perkara, red), diantaranya berupa pemeriksaan saksi, dan sudah ada dua tersangka dari pihak warga," sebut AKBP Hasyim melalui sambungan telepon.
Pihaknya, kata Kapolres Rohul, hanya memback up saja. Sementara dua tersangka dari pihak warga kini sudah diserahkan penanganannya ke jajaran Polres Tapsel.
"Korban (sekuriti perusahaan) ini warga Sumut. Tempat kejadiannya kan di perusahaan (PT MAI), itu diduga masuk wilayah Sumut, namun warganya sebagian besar adalah Rohul. Sementara kita memback up, berikan pengamanan dan mengantisipasi bentrokan susulan," yakinnya.
Pengamanan tersebut juga melibatkan jajaran Brimobda Polda Riau, bersama anggota Polres Rohul. Hasyim memastikan, situasi pasca kericuhan sudah kondusif sepenuhnya.
Dalam insiden tersebut, Harahap sebagai sekuriti PT MAI tewas, sementara dua lainnya dari pihak perusahaan dilaporkan luka-luka.
Diberitakan sebelumnya, bentrokan pecah antara rwarga Kali Kapuk Desa Batang Kumu, Kecamatan Tambusai - Rohul dengan pihak perusahaan, Selasa siang kemarin. Adapun kedua pihak bertikai terkait sengketa lahan.
Siang yang nahas itu, ratusan warga bermaksud melakukan panen raya, di lahan yang menjadi sumber pertikaian tersebut. Kegiatan itu mendapat perlawanan dari sekuriti, sehingga memicu pecahnya bentrokan dan menewaskan Harahap.