2 Oknum Pegawai Kampus di Pekanbaru Dinon-aktifkan Pasca Dugaan Pencabulan Bocah SD hingga Hamil
Ilustrasi
Riau1.com -Universitas Islam Riau (UIR) mengambil sikap tegas, pasca adanya dua oknumnya yang berperkara hukum, atas dugaan perbuatan Cabul terhadap bocah 5 SD, hingga korban hamil. Keduanya yang berinisial US dan RP tersebut kini berstatus non-aktif.
Sikap tegas ini disampaikan langsung oleh Rektor UIR, Prof. Dr. H Syafrinaldi, S.H., M.C.L dalam rilisnya yang diterima Riau1.com pada Minggu (2/9/2018) malam. Selain menon-aktifkan kedua oknum itu, pihak kampus juga mengambil beberapa kebijakan lainnya.
"Rektorat Universitas Islam Riau telah mengambil langkah, yakni menon-aktifkan keduanya sampai selesainya proses hukum terhadap yang bersangkutan. Sanksi menon-aktifkan sementara sebagai hukuman hingga proses hukum keduanya selesai," kata Syafrinaldi dalam salah satu poin rilisnya.
Pihak universitas juga menegaskan, perbuatan Cabul yang diduga dilakukan oleh US dan RP terhadap korban, tidak ada kaitannya dengan lembaga kampus. Pihaknya pun sangat menyesalkan peristiwa tersebut terjadi.
"Sekaligus prihatin akan nasib yang menimpa korban dan keluarganya. Kami sekaligus menyampaikan permohonan maaf kepada korban dan keluarga serta masyarakat luas," lanjutnya.
"Untuk memberi keadilan dan kepastian hukum atas kasus ini, kita mendukung proses hukum yang sedang berlangsung, yang sekarang sedang ditangani oleh Polresta Pekanbaru," salah satu poin dalam rilis tersebut.
Selain itu ditegaskan pula, jika persidangan nanti US dan RP terbukti melakukan perbuatan tersebut, maka keduanya akan diberhentikan, berdasarkan undang-undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Pimpinan kampus juga memastikan, perbuatan kedua oknumnya itu tidak berhubungan dengan universitas, meski bekerja di sana. Diketahui, keduanya ditempatkan atau bekerja di tata usaha salah satu fakultas di UIR.
"Agar peristiwa ini tidak dikaitkan dengan universitas, apalagi (Pemberitaannya, red) sampai melakukan trial by the press (penghakiman) terhadap lembaga yang kami pimpin, hanya karena kedua oknum tersebut bekerja di sini," tutupnya.