Seratus Pengacara Siap Dampingi Sekjen PA 212, Hadapi Laporan Ninoy Karundeng

Seratus Pengacara Siap Dampingi Sekjen PA 212, Hadapi Laporan Ninoy Karundeng

13 Oktober 2019
Ustadz Bernard Abdul Jabbar.

Ustadz Bernard Abdul Jabbar.

RIAU1.COM - Seratusan pengacara siap untuk membela Ustadz Bernard Abdul Jabbar, dalam menghadapi laporan Ninoy Karundeng. 

Ketua Umum Presidium Alumni (PA) 212, Ustadz Slamet Maarif mengatakan pihaknya sudah menyiapkan seratusan pengacara untuk melakukan pendampingan hukum bagi Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustadz Bernard Abdul Jabbar yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan dan penculikan terhadap Ninoy Karundeng.

Ustadz Bernard diduga terlibat melakukan penganiayaan dan penculikan kepada pegiat media sosial yang juga anggota Relawan Jokowi, Ninoy Karundeng.

 

"Langkahnya, kita akan dampingi secara hukum. Kita siapkan 100 lawyer untuk para Ustaz Bernard dan aktivis lainnya," kata Slamet saat ditemui Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta, Minggu (13/10), seperti dilansir CNN Indonesia. 

Selain itu, Slamet mengaku pihaknya sudah mengajukan penangguhan penahanan bagi Bernard ke pihak kepolisian sejak Rabu (9/10). Penangguhan diajukan karena alasan kesehatan Bernard.


Slamet mengatakan kondisi Bernard masih harus melakukan perawatan ke dokter tiga kali dalam seminggu.

"Kita juga sudah minta penangguhan penahanan karena alasan medis Bernard dalam kondisi sakit, masih harus kontrol seminggu tiga kali ke dokter. Ini sudah kita ajukan moga-moga ada hasilnya," kata Slamet.

Disisi lain, Slamet menegaskan bahwa Bernard sama sekali tak melakukan penganiayaan terhadap Ninoy.

Ia lantas bercerita bahwa Bernard justru berusaha menyelamatkan Ninoy dari amuk massa  diluar Masjid Al-Falah yang makin beringas.


Bernard, kata Slamet, sama sekali tak melakukan sentuhan fisik dengan Ninoy saat insiden penganiayaan itu terjadi.

"Info yang terjadi kan pemukulan itu terjadi di luar, dibawa ke masjid karena diamankan oleh teman-teman dari DKM masjid. Jadi terlalu mengada-ada seperti yang diutarakan pihak kepolisian," kata dia.

Selain itu, Slamet turut mendesak pihak kepolisian untuk membuka CCTV yang terletak di sekitar area Masjid Al-Falah. Hal itu menyingkap kejadian sebenarnya agar kriminalisasi terhadap ulama seperti yang dialami Bernard tak terjadi lagi.

 

"Kemudian dibuka juga CCTV. Siapa yang menggandeng Ninoy, kemudian menunjukkan identitas dirinya sebagai cebong dan mata-mata," katanya.

"Itu kan penyebab yang memancing. Dari sini kita belum bisa melihat, justru yang dibidik secara hukum adalah teman-teman yang ada di masjid. Padahal salah, mereka yang menyelamatkan amukan massa kepada Ninoy," kata dia.

R1 Hee.