Ketua Brigade Meo NTT Jacobis Mercy Siubean (kiri) dan kuasa hukumnya Yacoba Susanti Siubean (paling kanan) menunjukkan surat laporan usai melaporkan Ustadz Abdul Somad ke Polda NTT, Senin.
RIAU1.COM - Ucapan Ustadz Abdul Somad dalam kajian internal tertutup soal patung dan salib itu benar benar dilaporkan oleh Brigade Meo Nusa Tenggara Timur ke Polda NTT.
Laporan itu melalui Kuasa hukum organisasi massa (ormas) Brigade Meo, Yacoba Susanti Siubelan bersama sejumlah kuasa hukum lainnya.
Organisasi massa Brigade Meo NTT dipimpin oleh Ketuanya Jacobis Mercy Siubean.
Laporan itu berkenaan dengan ucapan Ustadz Abdul Somad dalam kajian ceramahnya soal salib menyinggung umat Kristen.
Seperti dilansir dari bisnis.com, Rabu, 21 Agustus 2019, Atas ceramahnya itu, Abdul Somad juga telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Komunitas Horas Bangso Batak.
Selain itu ada juga laporan Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Kepolisian Daerah NTT dan laporan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ke Bareskrim Mabes Polri.
Ustadz Abdul Somad sebelumnya pun sudah mencoba mengklarifikasi soal ceramahnya tiga tahun lalu tersebut.
Menurut Ustadz Abdul Somad, penggalan ceramah yang direkam dalam video tersebut bersifat tertutup, untuk internal umat muslim saja, pada kajian rutin subuh Sabtu di Masjid Agung Annur Pekanbaru.
Selain itu dia juga menyatakan bahwa konteks ucapannya tersebut adalah menjawab pertanyaan salah satu jamaah yang hadir di sana. Pada sesi tanya jawab kajian Islam di internal tertutup.
"Menjelaskan pertanyaan tentang patung dan tentang kedudukan Nabi Isa AS untuk orang Islam dalam Quran dan sunnah Nabi SAW," ujar Ustadz Abdul Somad melalui video yang diunggah FSRMM TV di kanal Youtube pada Minggu (18/8/2019).
Ustadz Abdul Somad yang tinggal di Pekanbaru, Riau ini, mengatakan akan patuh dan taat terhadap hukum.
Dosen UIN Sultan Syarif Kasim, Riau ini siap saja bila dipanggil menjelaskan apa yang disampaikan dalam kajian tertutup untuk internal tersebut.
"Kajian tertutup itu sudah tiga tahun lalu. Kenapa baru diusik sekarang," katanya heran.
R1/He