Wakapolda Riau Bakal Tindak Lanjuti 'Warning' dari Irjen Arman Depari Soal Tempat Hiburan di Pekanbaru
Brigjen Wahyu Widada, turut hadir dalam ekspose pengungkapan 50 Kg Sabu di kantor BNN Riau, Senin siang (Foto: Riau1)
RIAU1.COM -Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Riau, Brigjen Wahyu Widada bakal menindaklanjuti laporan soal minimnya pengawasan terhadap tempat hiburan di Kota Pekanbaru, sehingga rentan jadi tempat peredaran Narkoba.
Sebelumnya, hal tersebut sempat disinggung oleh Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI Irjen Arman Depari saat bertandang ke Pekanbaru, Senin 29 April 2019 siang, dalam ekspose pengungkapan 50 Kilogram Sabu.
Kata Irjen Arman Depari, banyak tempat hiburan di Kota Pekanbaru yang kurang terawasi, sehingga berpotensi jadi tempat peredaran Narkotika. Bahkan jenderal bintang dua ini mewarning bakal turun langsung jika masih ada ditemukan indikasi tersebut.
"Termasuk tempat hiburan di Pekanbaru, banyak tempat hiburan yang kurang terawasi. Sebelum kami (BNN RI) turun tolong dibersihkan. Saya janji akan turun kalau itu masih ada," ungkap jenderal bintang dua tersebut.
Menyikapinya, Wakapolda Riau Brigjen Wahyu Widada pun bakal menindak lanjuti apa yang disampaikan Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI tersebut. Menurutnya, tidak ada toleransi terhadap peredaran Narkoba di wilayahnya, yakni Riau.
"Kita kerjasama dengan Pemda dalam mengawasi, yang disampaikan Pak Deputi akan kita tindak lanjuti. Tidak ada toleransi untuk itu (Peredaran Narkoba), jangan ada yang main-main dengan Narkoba, kita tindak tegas," ungkap Wakapolda Riau.
"Kalau ada informasi di mana tempatnya beritahu kita, di mana tempat yang biasa digunakan untuk peredaran Narkoba. Identitas pelapor kita tutupi. Kita sikat bersama," lanjut perwira tinggi Polri lulusan terbaik Akpol (Adimakayasa) tahun 1991 tersebut.
Kata Brigjen Wahyu, pengungkapan demi pengungkapan kasus Narkoba di Riau sudah dimaksimalkan oleh Polda dan BNN selama ini, namun peredarannya tetap saja masih ada. "Ini jadi PR kita bersama, meski sudah berulang kali diungkap, masih ada terus. Ini perlu kolaborasi, bukan hanya dengan pemerintah juga masyarakat," pungkasnya.