Pemilik di Pekanbaru, Polres Jakarta Barat Tangkap 120 Kg Sabu Jaringan Internasional
Putri Indonesia Frederika Alexis Cull, Kapolres Metro Jakarta Barat Hengki Haryadi dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono saat memperlihatkan barang bukti, Kamis.
RIAU1.COM - Ternyata dua kakak beradik pemilik lima karung sabu-sabu seberat 120 kg berasal dari Pekanbaru, Riau. Mereka ditangkap Polres Jakarta Barat.
Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat berhasil menggagalkan penyelundupan 120 kilogram sabu-sabu yang diangkut menggunakan truk ekspedisi via Tol Bakauheni, Lampung.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono yang hadir dalam konferensi pers, mengatakan penyelundupan tersebut dilakukan oleh jaringan pengedar internasional.
"Ini jaringan dari Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Barang ini dari Myanmar, kemudian lewat darat ke Thailand, lalu ke Malaysia, dan ke Indonesia menggunakan kapal lewat laut untuk membawa ini," kata Argo di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis, 25 April 2019, seperti dilansir Antara.
Dijelaskan Argo pengungkapan ini adalah pengembangan dari 40 kilogram sabu yang diamankan oleh Polres Jakarta Barat pada November tahun lalu.
"Ini adalah pengembangan adalah tangkapan Polres Jakbar pada bulan November 2018 yang saat itu mengamankan 40 kilogram sabu dan dikembangkan yang sekarang mendapat 120 kilogram," tutur Argo.
Sementara itu Argo mengatakan modus pengiriman kali ini adalah menyamarkan 120 kilogram sabu-sabu yang dikemas dalam lima karung di antara ratusan karung arang.
Polisi kemudian mengamankan supir truk yang berinisial JJ beserta kernet ke Mapolres Jakarta Barat untuk menjalani pemeriksaan intensif.
Berdasarkan pengakuan JJ, diketahui pemilik lima karung sabu-sabu tersebut berada di Pekanbaru, Riau.
Personel Polres Jakbar kemudian berangkat ke Pekanbaru dan menangkap kakak beradik inisial H dan M yang mengaku sebagai pemilik sabu-sabu tersebut, keduanya kemudian diterbangkan ke Jakarta.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pengungkapan ini adalah bagian dari strategi jajarannya untuk mengubah stigma Jakarta Barat sebagai surganya narkoba.
“Ini adalah bagian dari strategi kami dalam upaya pemberantasan narkoba dimana sebelumnya sudah ada stigma di Jakarta Barat ini surganya narkoba," ujar Hengki.
Hengki mengatakan jajarannya sudah beberapa kali mengungkap pabrik narkoba dan beberapa kali kita melakukan penangkapan di luar Jakarta Barat.
"Ini adalah salah satu strategi tim kami yaitu 'preemtive strike'. Kita serang sebelum sampai ke Jakarta. Karena apabila sudah sampai ke Jakarta dan barang sudah dibagi, maka akan susah lagi ditangkap," pungkas Hengki.
R1/Hee