BNN Riau Bongkar Trik Gila Bandar Narkoba Suplai 24 Kg Sabu dan 13 Ribu Ekstasi ke Pekanbaru

4 April 2019
Ekspose pengungkapan 24 Kg Sabu dan 13 ribu butir Ekstasi oleh BNN Riau

Ekspose pengungkapan 24 Kg Sabu dan 13 ribu butir Ekstasi oleh BNN Riau

RIAU1.COM -Tiga orang bayaran (Kurir, red) dari bandar Narkoba berhasil digulung tim Berantas dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau. Ketiganya ketahuan memiliki 24 Kilogram Sabu serta 13 ribu butir pil Ekstasi.

Ketiganya, masing-masing berinisial RS, A dan AR. Mereka menggunakan modus operandi yang terbilang canggih dan tak lazim, untuk menyusupkan Narkoba bernilai miliaran Rupiah dengan tujuan Kota Pekanbaru.

RS, A dan AR ditangkap aparat BNNP Riau di Pekanbaru pada 30 Maret 2019 malam lalu, tepat di daerah Garuda Sakti. Saat digeledah, didapati 24 Kilogram Sabu serta 13 ribu butir pil Ekstasi, yang ditenggarai akan dijual di Kota Pekanbaru.

Kepala BNN Riau Brigjen Untung Subagyo dalam jumpa persnya pada Kamis 4 April 2019 siang menguraikan, modus ketiganya terbilang canggih. Bisa dikatakan, trik yang dipakai oleh RS, A dan AR dalam membawa Narkoba ke Pekanbaru adalah cara baru.

"Jadi mereka gunakan sepeda motor dari Duri ke Pekanbaru. Kendaraannya dipasangi keranjang rotan yang biasa dipakai untuk bawa barang, jadi seolah-olah mirip pedagang," kata Untung didampingi Kabid Pemberantasan BNN Riau AKBP Haldun.

Modus itu dipakai untuk menghindari kecurigaan aparat penegak hukum. RS dan A menggunakan sepeda motor dan berada di depan, bertugas mengawasi rute sekaligus memantau apakah ada razia di jalan. Sedangkan AR memakai motor berkeranjang mengikuti di belakang.

"Dari Duri mereka pakai dua motor. Motor yang belakang dipasangi keranjang isinya 24 Kilogram Sabu dan 13 ribu butir pil Ekstasi. Agar tidak ketahuan, ditutupi barang-barang lainnya, jadi mirip pedagang yang mau jualan ke pasar," beber dia.

Terpisah, Kabid Pemberantasan BNN Riau AKBP Haldun menerangkan, Narkoba itu berasal dari luar negeri, yang masuk ke Riau melalui perairan. "Jadi jalurnya dari Malaysia ke Dumai, lalu ke Duri dan Pekanbaru. Kita ikuti pergerakan mereka berhari-hari," ulasnya.

Pasca dibekuknya RS, A dan AR, aparat BNN Riau setakat ini tengah memburu bandar yang mengendalikan mereka, di mana petugas sudah mengantongi identitasnya. "Ada yang mengendalikan mereka, itu yang sedang kita telusuri," singkatnya.

Bisa dibilang, kasus kali ini adalah pengungkapan kelas kakap oleh BNN Riau, khususnya ditahun 2019 ini. Jika barang haram tersebut sempat beredar, tak terbayangkan berapa banyak orang yang terdampak negatif oleh zat amphetamine dan methampetamine yang terkandung di dalamnya.