1 Orang Tewas dalam Bentrokan Ratusan Warga di Rohul, Polda Riau Kirim 1 Pleton Brimob

14 Agustus 2018
Korban tewas dalam bentrokan warga dan perusahaan di Rohul.

Korban tewas dalam bentrokan warga dan perusahaan di Rohul.

Riau1.com -Bentrokan pecah antara warga Desa Batang Kumu Kecamatan Tambusai Kabupaten Rohul, Riau dan pihak keamanan perusahaan PT MAI (Mazuma Agro Indonesia) Selasa (14/8/2018) siang. Dalam peristiwa berdarah tersebut, satu orang sekuriti perusahaan dilaporkan meninggal dunia, serta beberapa lainnya terluka.

Informasi yang dirangkum, bentrokan ini melibatkan ratusan warga setempat, yang awalnya hendak melakukan panen raya di lahan perusahaan. Namun upaya tersebut mendapat perlawanan dari pihak keamanan dari korporasi tersebut, yang berujung dengan kericuhan.

Adapun satu korban tewas itu diketahui bernama Harahap (41), selaku sekuriti PT MAI. Pasca bentrokan, aparat kepolisian dari jajaran Polres Rohul langsung mengondusifkan situasi, dan meredam emosi dari pihak yang bertikai.

Tak cuma itu, satu Pleton aparat Brimobda juga diturunkan ke lokasi, mencegah terjadinya bentrokan susulan. Kejadian tersebut, dibenarkan Kapolda Riau Irjen Nandang, Selasa malam. "Situasi malam ini sudah kondusif," yakinnya.

Diketahui, bentrokan tersebut terkait masalah sengketa lahan. Bahkan, warga juga pernah melakukan aksi damai ke kantor Bupati Rohul menyoal penguasaan lahan, namun setakat itu belum jua ada penyelesaian.

Berlanjut, siang tadi sekitar 150an warga Kali Kapuk Desa Batang Kumu melaksanakan panen raya, hingga pada akhirnya bentrokan timbul dan menyebabkan satu orang korban jiwa. Dilaporkan juga, dua karyawan perusahaan terluka dan dirawat di rumah sakit Pasir Pengaraian.

Kejadian itu, juga dibenarkan Kapolres Rohul AKBP Hasyim Risahondua, saat dihubungi Riau1.com melalui telepon, Selasa malam. Ia memastikan, kondisi sudah aman dan bentrokan telah sapat diredam.

"Saat ini sudah kondusif," akuinya. Kabarnya, antara warga dan perusahaan saling klaim atas lahan yang bersengketa tersebut. Padahal, masalah ini sedang ditangani pihak Kementerian Dalam Negeri.