
Ilustrasi/Net
RIAU1.COM - Detak jantung merupakan salah satu indikator kesehatan yang penting. Banyak orang merasa khawatir saat merasakan jantung berdebar atau deg-degan, terutama jika terjadi tanpa sebab yang jelas.
Namun, apakah kondisi ini selalu berbahaya?
Dokter Konsultan Intervensi Jantung dan Aritmia Eka Hospital BSD Ignatius Yansen mengatakan detak jantung normal pada orang dewasa saat beristirahat berkisar antara 60 hingga 100 detak per menit (bpm).
"Artinya, jika denyut jantung Anda masih berada dalam rentang ini, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Yansen dalam acara Media Talk Eka Hospital BSD di Jakarta, Rabu (19/2) yang dimuat CNNIndonesia.com.
Lantas, bagaimana cara mengetahui detak jantung normal?
Yansen menyebut Anda bisa mengukur detak jantung sendiri dengan beberapa cara, antara lain:
1. Menggunakan cara manual
Caranya, letakkan dua jari di pergelangan tangan atau leher, rasakan denyut nadi, lalu hitung selama 60 detik menggunakan stopwatch.
2. Menggunakan alat digital
Kata Yansen, saat ini banyak perangkat yang dapat mengukur detak jantung dengan lebih praktis, seperti smartwatch, oximeter, atau tensimeter digital.
Dalam kesempatan itu, Yansen juga menyinggung soal sensas degdegan yang muncul tiba-tiba. Kata dia sensasi jantung berdebar atau deg-degan memang sering kali terjadi saat suasana sedang sepi atau relaks, misalnya di malam hari sebelum tidur.
Meski terkadang mengkhawatirkan, deg-degan tidak selalu menandakan masalah serius, selama detak jantung Anda masih dalam batas normal 60-100 bpm.
"Ini karena dalam kondisi tenang, Anda menjadi lebih sadar akan ritme jantung yang sebelumnya tidak terasa saat beraktivitas," kata dia.
Lantas, kapan harus waspada?
Jika detak jantung berada di luar rentang normal, maka bisa jadi ini merupakan tanda adanya gangguan irama jantung atau aritmia. Kondisi ini terbagi menjadi dua jenis utama, yakni:
1. Bradikardia
Detak jantung lebih lambat dari normal, yaitu kurang dari 60 bpm. Ini bisa disebabkan oleh faktor seperti usia, efek samping obat-obatan, atau gangguan pada sistem listrik jantung.
2. Takikardia
Detak jantung lebih cepat dari normal, yaitu lebih dari 100 bpm saat beristirahat. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari stres, dehidrasi, demam, hingga kondisi medis tertentu seperti gangguan tiroid atau penyakit jantung.
"Jika Anda mengalami gejala seperti pusing, sesak napas, nyeri dada, atau pingsan saat detak jantung tidak normal, segera periksakan diri ke dokter," kata dia.*