Negara dengan Waktu Puasa Ramadan Paling Singkat

3 Maret 2025
Salah satu masjid di Afrika Selatan/Net

Salah satu masjid di Afrika Selatan/Net

RIAU1.COM - Durasi puasa Ramadan di setiap negara berbeda-beda karena dipengaruhi oleh panjang siang dan malam di wilayah tersebut, mulai dari terlama hingga tersingkat. Di beberapa negara, umat Islam hanya berpuasa dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan dengan negara lain.

Di beberapa wilayah tertentu, umat muslim hanya berpuasa selama sekitar 11 hingga 12 jam, bahkan ada yang lebih singkat, bergantung pada letak geografis serta periode berlangsungnya Ramadan dalam kalender Masehi.

Perbedaan ini terjadi akibat pergerakan bumi yang menyebabkan perubahan musim di berbagai belahan dunia. Wilayah yang mengalami waktu siang lebih singkat selama Ramadan memiliki durasi puasa yang lebih ringan dibandingkan dengan daerah lain.

Negara dengan Durasi Puasa Ramadan Tersingkat seperti yang dimuat 
Beritasatu.com.

1. King Scott, Chili (11-12 jam)
Terletak di bagian selatan Chili, King Scott mengalami salah satu durasi puasa terpendek di dunia. Hal ini disebabkan oleh posisi geografisnya yang mendekati kutub selatan, di mana panjang siang hari lebih pendek dibandingkan daerah lain.

Dengan suhu yang cenderung dingin dan cuaca yang berubah-ubah, umat muslim di wilayah ini harus beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang menantang selama Ramadan.

2. Montevideo, Uruguay (11-12 jam)
Sebagai ibu kota Uruguay, Montevideo berada di bagian selatan Amerika Selatan. Letaknya yang lebih dekat ke kutub selatan dibandingkan kota-kota di belahan bumi utara membuat durasi siang hari lebih pendek selama bulan Ramadan.

Montevideo memiliki cuaca yang bervariasi, dengan musim gugur yang biasanya berlangsung saat Ramadan, sehingga kondisi puasa menjadi lebih nyaman dibandingkan daerah beriklim panas.

3. Ciudad del Este, Paraguay (11-12 jam)
Kota ini terletak di bagian timur Paraguay, dekat perbatasan dengan Brasil dan Argentina. Meskipun Paraguay memiliki iklim tropis, Ciudad del Este mengalami perbedaan panjang siang dan malam yang cukup signifikan selama bulan Ramadan, dengan waktu puasa yang lebih pendek dibandingkan negara-negara di lintang yang lebih tinggi.

4. Johannesburg, Afrika Selatan (11-12 jam)
Johannesburg adalah salah satu kota terbesar di Afrika Selatan dan terletak di belahan bumi selatan. Selama bulan Ramadan, umat muslim di kota ini menjalankan puasa dengan durasi yang lebih singkat dibandingkan saudara mereka di belahan bumi utara. Dengan suhu yang lebih sejuk pada bulan ini, kondisi puasa di Johannesburg lebih nyaman dibandingkan di daerah tropis.

5. Cape Town, Afrika Selatan (11-12 jam)
Kota pesisir ini terkenal dengan pemandangan alamnya yang indah dan iklimnya yang sejuk. Selama Ramadan, umat muslim di Cape Town menjalankan puasa dengan durasi yang relatif singkat karena letaknya yang jauh di selatan khatulistiwa.

Selain itu, komunitas muslim yang cukup besar di kota ini membuat suasana Ramadan semakin terasa dengan berbagai tradisi khas Afrika Selatan.

6. Buenos Aires, Argentina (12 jam)
Sebagai ibu kota Argentina, Buenos Aires memiliki populasi muslim yang cukup kecil, tetapi komunitas ini tetap menjalankan ibadah puasa dengan penuh semangat. Dengan durasi puasa sekitar 12 jam, umat muslim di Buenos Aires dapat menjalani ibadah dengan lebih nyaman, terutama karena cuaca pada bulan Ramadan biasanya tidak terlalu panas.

7. Puerto Montt, Chili (12 jam 44 menit)
Kota ini berada di wilayah selatan Chili dan memiliki iklim yang lebih sejuk. Dengan durasi puasa yang masih tergolong pendek dibandingkan kota-kota di belahan bumi utara, umat muslim di Puerto Montt menjalankan Ramadan dengan suasana yang lebih tenang dan kondusif.

8. Christchurch, Selandia Baru (12 jam 46 menit)
Christchurch adalah kota terbesar di Pulau Selatan Selandia Baru. Letaknya yang jauh di belahan bumi selatan menyebabkan panjang siang hari lebih pendek selama Ramadan, sehingga durasi puasa menjadi lebih singkat dibandingkan negara-negara di utara. Dengan populasi muslim yang terus berkembang, suasana Ramadan di Christchurch semakin meriah setiap tahunnya.

9. Brasilia, Brasil (12-13 jam)
Sebagai ibu kota Brasil, Brasilia memiliki komunitas muslim yang kecil tetapi aktif. Dengan letaknya yang berada di sekitar lintang selatan, Brasilia memiliki waktu puasa yang lebih pendek dibandingkan kota-kota di belahan bumi utara. Iklim yang cukup bersahabat selama Ramadan juga membuat ibadah puasa lebih mudah dijalani.

10. Harare, Zimbabwe (12-13 jam)
Kota ini, yang merupakan ibu kota Zimbabwe, mengalami durasi puasa yang lebih singkat dibandingkan kota-kota di belahan bumi utara karena lokasinya yang dekat dengan garis khatulistiwa. Dengan komunitas muslim yang tersebar di berbagai wilayah, Harare menjadi salah satu kota di Afrika dengan semangat Ramadan yang cukup terasa.

11. Nairobi, Kenya (13 jam 15 menit)
Sebagai ibu kota Kenya, Nairobi memiliki populasi muslim yang cukup besar. Dengan iklim tropis dan durasi puasa yang sekitar 13 jam, umat muslim di Nairobi dapat menjalankan ibadah dengan lebih nyaman dibandingkan mereka yang berpuasa di negara-negara dengan durasi lebih panjang.

12. Jakarta, Indonesia (13 jam 17 menit)
Sebagai ibu kota Indonesia yang terletak di dekat khatulistiwa, Jakarta memiliki durasi puasa yang cukup stabil sepanjang tahun. Meskipun cuaca di Jakarta bisa panas dan lembap, masyarakat muslim tetap menjalankan ibadah puasa dengan penuh semangat.

13. Kampala, Uganda (13 jam 17 menit)
Kota ini berada di Afrika Timur, dengan durasi puasa yang relatif pendek dibandingkan kota-kota yang lebih jauh dari khatulistiwa. Komunitas muslim di Kampala menjalankan Ramadan dengan berbagai tradisi khas Afrika Timur.

14. Kuala Lumpur, Malaysia (13 jam 18 menit)
Ibu kota Malaysia ini memiliki durasi puasa yang tidak jauh berbeda dari negara-negara tropis lainnya di Asia Tenggara. Dengan banyaknya kegiatan keagamaan dan budaya Ramadan yang khas, Kuala Lumpur menjadi salah satu kota terbaik untuk merasakan suasana Ramadan.

15. Male, Maladewa (13 jam 21 menit)
Sebagai ibu kota negara kepulauan Maladewa, Male mengalami waktu puasa yang cukup pendek karena lokasinya yang sangat dekat dengan khatulistiwa. Dengan suasana pesisir yang menenangkan, umat muslim di Male dapat menjalankan ibadah puasa dengan ketenangan.*