
Mie instan
RIAU1.COM - Mengonsumsi mie instan sekali waktu mungkin masih boleh. Tapi penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Amerika Serikat menemukan risiko kesehatan yang berbahaya jika Anda mengonsumsi mie instan 2-3 kali seminggu.
Dr. Shin yang memimpin penelitian mengatakan mi instan dapat meningkatkan risiko sindrom kardiometabolik seperti jantung, stroke dan diabetes. Padahal, penyakit ini merupakan penyebab kematian hampir di seluruh dunia.
"Selain mengandung bahan pengawet, mie instan juga memiliki bahan kimia yang disebut bisphenol A (BPA) yang digunakan untuk mengemas mie dalam wadah sterofoam," kata Shin pada Dailymail, 14 Agustus 2014.
Penelitian telah menunjukkan bahwa BPA mengganggu cara hormon mengirim pesan melalui tubuh, khususnya estrogen. Maka itu, Dr. Shin sangat mengimbau wanita pada khususnya untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi mie instan.
“Konsumsi ramen relatif tinggi pada populasi Asia, penelitian difokuskan terutama di Korea Selatan, karena kecenderungan rakyatnya mengonsumsi mie instan merupakan yang tertinggi di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, buktinya, Korea Selatan telah mengalami peningkatan risiko penyakit jantung, dan dewasa obesitas," kata Dr Shin.