Pentingnya Menjaga Mulut dan Hati, Ini Menurut Ulama

1 Februari 2021
Ilustrasi berdoa (shutterstock)

Ilustrasi berdoa (shutterstock)

RIAU1.COM - Ulama terdahulu telah menulis kitab yang memuat pelajaran penting bagi umat Islam, termasuk dalam hal menjaga mulut dan hati. Seperti dalam surat ar-Rum (30) ayat 41, Alllah SWT berfirman:

Dhaharal fasadu fil barri wal bahri.

 “Telah nampak kerusakan di daratan dan di lautan”. 

Dan Syekh Nawawi Al-Bantani, seperti dimuat Republika.co.id dalam kitabnya Nashaih al-Ibad menjelaskan bahwa dalam menfasirkan ayat tersebut Abu Bakar al-Shiddiq berkata;

Albirru huallisanu wal bahru hual qalbu. Faidza fasadallisanu bakat alaihin nufuusu waidza fasadal qalbu bakat alaihil malaikatu.

“Yang dimaksud daratan adalah lisan, sedangkan lautan maksudnya adalah hati. Apabila lisan rusak (sebab mencela, misalnya), maka menangislah jiwa-jiwa (orang-orang dari keturunan Nabi Adam). Dan bila hati rusak (sebab riya misalanya), maka menangislah malaikat.”

Sementara Syekh Nawawi al-Bantani juga menjelaskan, hikmah mulut berjumlah satu adalah agar menjadi peringatan bagi manusia untuk tidak banyak berbicara kecuali berkaitan dengan dengan hal-hal yang dia ketahui dan mengandung kebaikan.

Selain itu, menurut Syekh Nawawi, mulut berdzikir dengan segala bahasa, tetapi tujuan dzikir tersebut hanya satu, yakni Allah Yang Maha-Esa. 

Demikian pula hati yang diciptakan hanya berjumlah satu. Sedangkan teliga dan mata diciptakan dua. Karena, menurut dia, kebutuhan untuk mendengar dan melihat lebih banyak daripada kebutuhan untuk berbicara.

"Hati diserupakan dengan lautan karena sama-sama sangat dalam dan luas," kata Syekh Nawawi.