Sinopsis Film Hafalan Shalat Delisa, Ketegaran Seorang Gadis Kecil di Aceh Setelah Dihantam Gelombang Tsunami
Film Hafalan Shalat Delisa
RIAU1.COM - Film Hafalan Shalat Delisa tayang di Movievaganza Trans7, Ahad 10 Mei 2020 pagi, pukul 08.00 WIB.
Film bergenre drama yang mengisahkan tragedi Tsunami Aceh tahun 2004 ini, diangkat dari novel laris karya Tere Liye dengan judul yang sama yakni Hafalan Shalat Delisa, dan dirilis tahun 2011.
Disutradarai Sony Gaokasak, film berdurasi 150 menit ini dibintangi serta dibintangi Chantiq Schagerl berduet dengan aktor kawakan Reza Rahadian dan juga aktris Nirina Zubir.
Delisa (Chantiq Schagerl) gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh yang mempunyai hidup yang indah.
Delisa merupakan anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian). Ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak internasional.
Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta ketiga kakaknya, Fatimah (Ghina Salsabila) serta si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).
Perjuangan Delisa dimulai pada 26 Desember 2004. Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek salat ketika tiba-tiba terjadi gempa yang cukup kuat, membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan.
Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, sekolah mereka dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu orang lainnya di Aceh, termasuk berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara.
Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith (Mike Lewis), setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa pun menarik iba banyak orang.
Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa dan berkumpul lagi, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga. Sedangkan Ummi belum ketahuan ada dimana.
Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya. Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya.
Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan. "Delisa cinta Ummi karena Allah."