Selain Berat Badan, 4 Hal Ini Juga Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Pasien Corona

Ilustrasi
RIAU1.COM - Hingga kini, virus corona telah menginfeksi jutaan orang di dunia. Bahkan korbam meninggal akibat virusbininiuga telah mencapai ratusan ribu jiwa.
Dikutip detikhealth, berikut 5 faktor yang meningkatkan risiko kematian akibat terinfeksi virus Corona COVID-19:
1. Jenis kelamin
Sebuah penelitian menemukan bahwa 72,0 persen kematian akibat virus Corona terjadi pada pria. Banyak alasan mengapa lebih banyak pria yang meninggal dibanding wanita, salah satunya adalah gaya hidup dan kebiasaan merokok. Pria mendominasi perokok di dunia dibanding wanita. Orang yang merokok meningkatkan risiko kematian saat terinfeksi virus Corona.
2. Usia
Virus Corona pada umumnya dapat menginfeksi siapapun dari segala usia. Tetapi para ahli menyebut orang tua yang berusia 60 tahun ke atas memiliki risiko tinggi kematian yang disebabkan oleh virus ini.
Peneliti mengungkapkan, seiring bertambahnya usia dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Jadi, ini yang menyebabkan orang yang lebih tua memiliki risiko kematian yang lebih tinggi.
3. Berat badan
Orang yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas secara serius memiliki risiko yang tinggi jika terinfeksi virus Corona. Karena obesitas dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh atau imunitas seseorang.
4. Sel darah putih rendah
Sebuah penelitian menyebutkan 81,2 persen orang yang meninggal karena virus Corona memiliki jumlah eosinofil yang sangat rendah saat masuk ke rumah sakit. Eosinofil adalah jenis sel darah putih yang merupakan sel kekebalan khusus yang membantu melawan infeksi. Petugas medis mengatakan, memiliki kadar eosinofil rendah dapat berkorelasi dengan risiko kematian yang lebih besar jika terinfeksi virus Corona.