Awas, Mengonsumsi Daging Anjing Berisiko Kematian

3 November 2019
Anjing panggang-net

Anjing panggang-net

RIAU1.COM - Mengonsumsi daging anjing mungkin masih menjadi hal yang kurang populer di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Banyak yang lebih memilihnya sebagai hewan kesayangan daripada harus dimakan.

Mengutip idntimes, Minggu (3/11/2019), sebagian orang disejumlah wilayah beranggapan, mengkonsumsi daging anjing meniliki banyak manfaat.

Di Guangxi, China, memakan daging anjing dianggap mereka dapat menghalau hawa panas saat musim panas. Mereka juga menganggap kalau daging anjing sangat lezat dan dianggap kaya nutrisi.

Bahkan di Bali, terdapat kepercayaan kalau mengolah anjing berambut hitam dapat menyembuhkan penyakit asma. Padahal, daging anjing mengandung cacing pita yang dapat menyebabkan hipertensi hingga kematian.


Lain halnya di Tomohon, Sulawesi Utara, yang memperdagangkan daging anjing di pasar tradisional. Masyarakat setempat menganggap daging anjing layaknya mengonsumsi ular piton, kelelawar, tikus tanah, dan sebagainya. Sebuah makanan sehari-hari yang memang sudah membudidaya.

Tak hanya itu, mengonsumsi daging anjing juga dipercaya bisa memperbaiki sumsum tulang belakang karena menganggap kandungan proteinnya tinggi, sehingga bisa membangun sel-sel yang telah rusak. Sumber proteinnya dianggap bisa menguatkan sistem kekebalan tubuh.

Padahal, berdasarkan tanel komposisi pangan indonesia, kandungan natrium pada daging anjing begitu tinggi. Dampaknya bisa memicu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Bahkan bisa menganggu sistem pencernaan tubuh, karena ada kandungan cacing pita di dalamnya.



Bahkan, daging anjing merupakan salah satu penyebar rabies kepada hewan dan manusia. Sudah banyak korbannya, di Filipina, sekitar 300 orang meninggal karena rabies setiap tahunnya.

Meakipun banyak orang beranggapan anjing peliharaannya sehat dan rutin diberi vaksi, hal itu justru bisa memberikan dampak buruk pada daging anjing. Jika kamu mengonsumsinya, sistem kekebatalan tubuhmu akan berubah, sehingga berakibat badanmu tidak akan mempan diobati dengan antibiotik.