Hati-hati, Bermain Game Online Bisa Memicu Masalah Irama Jantung pada Anak

Hati-hati, Bermain Game Online Bisa Memicu Masalah Irama Jantung pada Anak

19 September 2019
Sejumlah anak SD bermain safety road game, berlatih tertib lalulintas dengan aman.

Sejumlah anak SD bermain safety road game, berlatih tertib lalulintas dengan aman.

RIAU1.COM - Bermain game online terlalu lama, bisa memicu masalah irama jantung pada anak. 

Dokter telah lama mengetahui bahwa berolahraga fisik secara intens dapat memicu masalah irama jantung.

Akan tetapi, sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa bermain game  elektronik atau game online, terutama game  perang juga dapat menimbulkan masalah serupa.

Dilansir dari Live Science, Kamis (19/9/2019) para peneliti dari Australia melakukan sebuah studi terhadap anak-anak yang pingsan saat bermain game  elektronik atau game online. 

 

Kasus pertama, terjadi pada seorang anak lelaku berusia 10 tahun yang tiba-tiba kehilangan kesadarannya setelah memenangkan pertandingan gim yang dia mainkan.

Tak lama berselang, dia sadar dan tampak tidak ada hal yang terjadi.

Namun kemudian, anak itu mengalami masalah irama jantung di sekolah yang dikenal sebagai fibrilasi ventrikel, sebuah kondisi di mana jantung bukan berdetak melainkan bergetar.

Kasus kedua, melibatkan seorang anak laki-laki berusia 15 tahun yang sebelumnya telah menjalani operasi jantung sejak lahir. Anak itu juga mengalami pingsat saat sedang bermain gim elektronik.

Setelahnya, dia didiagnosis terkena ventricular tachycardia, sebuah gangguan irama jantung yang berdetak lebih cepat dari biasanya. Bilik jantung bawah dan atas juga tidak selaras dalam hal irama.

Kasus ketiga, juga melibatkan anak laki-laki berusia 11 tahun yang pingsan setelah jantungnya berdebar-debar saat sedang memainkan gim elektronik bergenre perang besama teman-temannya.

Anak itu didiagnosis menderita sindrom QT panjang, suata kondisi irama jantung yang dapat menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur.

Loading...

“Permainan yang intens dan melibatkan emosi ini dapat mengakibatkan pelepasan hormone stres, dan menjadi pemicu masalah irama jantung pada orang-orang yang rentang,” tulis laporan itu, seperti dilansir bisnis.com, Kamis, 19 September 2019.

Sementara itu, Direktur Elektrofisiologis di Nicklaus Children's Hospital, Miami yang tidak terlibat dalam laporan itu, mengatakan bahwa dia belum pernah mendengar tentang adanya hubungan permainan elektronik dengan masalah irama jantung sebelum penelitian ini.

Kendati begitu, dirinya mengaku tidak terlalu terkejut bahwa memang terjadi hal seperti itu.

Pasalnya, dia melanjutkan, apa pun yang menyebabkan lonjakan tiba-tiba terhadap hormon stres dan adrenalin tubuh dapat menimbulkan risiko masalah irama jantung yang berbahaya.

“Gim elektronik ini sangat menegangkan. Itu bagian dari sensasi yang mereka inginkan. Seharusnya tidak mengejutkan siapa pun juga,”  katanya.

 

Akan tetapi, dia juga mengungkatkan bahwa kemungkinan anak muda yang sehat dan intens bermain gim elektronik terkena masalah ini sangat jarang. Hanya, memang orang-orang tertentu yang sudah memiliki riwayat tertentu.

Dia juga mengharapkan adanya penelitian lain lebih lanjut yang terkait dengan hal ini, untuk lebih memastikan apa yang telah ditemukan.

Dengan begitu, bisa dikeluarkan rekomendasi bagi anak-anak dan orang tua terhadap permainan elektronik.

R1/Hee