Ternyata Teh Bisa Berkafein dan Tak Berkafein dengan Trik Penyeduhan

Ternyata Teh Bisa Berkafein dan Tak Berkafein dengan Trik Penyeduhan

14 Agustus 2019
Meracik teh. Foto: Kumparan.com.

Meracik teh. Foto: Kumparan.com.

RIAU1.COM -Hampir sama seperti kopi, sejatinya teh juga mengandung kafein. Kadarnya pun berbeda-beda, tergantung pada jenis teh, suhu, hingga metode penyeduhannya.

Misalnya saja, teh putih yang proses fermentasinya paling minim, punya kadar kafein terendah. Sebaliknya, teh dengan proses fermentasi paling banyak, kadar kafeinnya pun paling tinggi.

Selain bisa membuat melek, teh juga kaya antioksidan yang baik bagi tubuh. Tak heran, ia kerap dijadikan sebagai pengganti kopi atau minuman berkafein lainnya.

Namun, bila kamu memiliki perut yang sensitif, ada cara tertentu untuk mengurangi kadar kafein dalam minuman favoritmu, lho. Terlepas dari apapun jenis tehnya, kita bisa mengubahnya menjadi decaf —tanpa kandungan kafein.

Apalagi, teh decaf memang dibanderol dengan harga yang lebih mahal, karena diklaim lebih menyehatkan dan dianggap premium.

“Tak perlu membeli lagi jenis teh decaf yang lebih mahal, kita bisa mengakalinya dengan cara menyeduhnya,” jelas ahli teh Rajiv Kumar dikutip dari Kumparan.com, Rabu (14/8/2019).

Loading...

Secara alami, jenis teh akan mengeluarkan kafein pada detik ketiga pada seduhan pertama. Nah, saat daun teh diseduh lagi untuk kedua kalinya, kadar kafeinnya telah berkurang.

Selain itu, untuk mendapatkan kualitas terbaik, seduhlah teh dengan air bersuhu 95 derajat celsius. Suhu tersebut juga akan membuat antioksidan dalam teh tetap terjaga. Lebih dari itu —bahkan sampai terlalu mendidih, aroma dan cita rasanya akan terasa gosong. Kenikmatannya pun akan berkurang drastis.

“Seduhlah teh selama dua sampai tiga menit untuk blooming sempurna. Pada seduhan kedua, teh akan lebih mild, bisa untuk jenis decaf,” pungkas Rajiv.