Ini Cara Memakan Alpukat untuk Turunkan Berat Badan, Diabetes dan Kolesterol

Ini Cara Memakan Alpukat untuk Turunkan Berat Badan, Diabetes dan Kolesterol

14 Mei 2019
Buah Alpukat yang enak dan segar.

Buah Alpukat yang enak dan segar.

RIAU1.COM - Buah Alpukat mudah didapat dan disenangi banyak orang. Di kedai kedai, rumah makan, restoran dan Cafe di Pekanbaru, Riau, orang orang lebih banyak memesan jus Alpukat. 

Padahal ada cara yang lebih baik bila ingin mendapatkan khasiat nya untuk kesehatan. Bisa menurunkan berat badan, diabetes dan kolesterol. 

Namun kadang banyak dari kita yang tidak tahu, bagaimana cara makan dan mengolah alpukat.

Seperti dilansir viva.co.id, Selasa, 14 Mei 2019, Para peneliti di Pusat Penelitian Gizi Institut Teknologi Illinois, melihat bagaimana lemak alpukat bermanfaat bagi penurunan berat badan dan menurunkan kadar gula darah pada orang gemuk dan kelebihan berat badan.

 

Dan mereka mengetahui bagaimana cara terbaik untuk mengolahnya.

Mempelajari 31 orang dengan BMI lebih dari 30, mereka menemukan buah ini bekerja dengan baik sebagai pengganti karbohidrat olahan seperti roti dan pasta. Juga mampu menekan rasa lapar dan memicu penurunan berat badan, dalam waktu cepat.

Itu juga memiliki efek luar biasa mengendalikan resistensi insulin dan gula darah darah, pada 31 orang dewasa yang kelebihan berat badan dan obesitas.

Tetapi jika dipasangkan dengan roti bakar, efeknya tidak kuat. namun menggunakan alpukat Hass utuh atau setengah matang sebagai 'pengisi' utama makanan, daripada karbohidrat, bisa melakukan keajaiban untuk kesehatan.

Sementara itu Karbohidrat dan lemak telah hidup bersama dalam harmoni dan disonansi selama beberapa dekade.

Roti panggang alpukat, keripik kentang dan kentang goreng, spageti yang direndam ricotta semuanya memiliki daya tarik sebagai kuliner. Namun tidak bagi kesehatan.

Sejak manusia mulai berdiet pada abad ke-19, kita dengan susah payah menganalisis makanan mana yang harus disingkirkan. Terutama atas menumpuknya lemak di perut, paha, dan lengan.

Pada tahun 1967, sebuah makalah penelitian yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, adalah yang pertama mengidentifikasi lemak sebagai pelakunya.

Sekarang kita tahu bahwa lemak itu kompleks, dengan beberapa yang buruk (seperti lemak trans ditemukan dalam minyak), beberapa lemak OK (yang jenuh, ditemukan dalam daging dan susu, yang baik untuk sebagian besar, tetapi tidak untuk mereka yang memiliki masalah kolesterol), dan beberapa yang bagus (lemak tak jenuh, ditemukan dalam alpukat dan kacang-kacangan).

Kita juga tahu bahwa studi anti-lemak awal didanai oleh Sugar Research Foundation, dalam kampanye untuk membuat gula lebih sehat daripada lemak.

Saat ini, pendulum telah berayun, dan karbohidrat sekarang dianggap sebagai biangnya.

Sebuah studi di bulan Agustus 2017 menemukan, pengurangan karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak sehat, banyak digunakan oleh selebriti dalam diet keto.

Tetapi kemudian penelitian lain, yang diterbitkan setahun kemudian, menemukan diet rendah karbohidrat dapat menurunkan harapan hidup.
 

Selama bertahun-tahun, lemak telah dianggap menjadi penyebab utama obesitas. Dan sekarang, karbohidrat telah diteliti berperan dalam pengaturan nafsu makan dan pengendalian berat badan.

 

Tidak ada satu ukuran yang sama untuk semua orang, dalam hal komposisi makan optimal untuk mengatur nafsu makan. Tapi, Anda bisa memakan buah alpukat untuk menggantikan  seluruh sumber karbohidrat utama dalam makanan.

Pastikan jika buah yang Anda makan tidak terlalu matang, atau setengah matang. Dan pastikan tidak menambahkan perasa, terutama manis ke dalam buah alpukat.

Makan buah alpukat utuh sangat bagus bagi kesehatan, juga mengatur dan membuat gula darah normal.

R1/Hee