Akibat Kurang Bergerak, Otot Tubuh Orang yang Hidup di Perkotaan Cenderung Lemah

20 Februari 2019
Ilustrasi syaraf terjepit.

Ilustrasi syaraf terjepit.

RIAU1.COM -Kasus saraf terjepit atau Herniated Nucleus Pulposus (HNP) banyak dialami oleh orang yang berolahraga di pusat olahraga. Karena, mereka memaksa otot mengangkat beban berat.

"Bantalan yang berada di antara persendian tulang pecah dan mengeluarkan isinya. Sehingga membuat saraf di sekitarnya terjepit," kata Dokter Bedah Saraf Mahdian Nur Nasution dikutip dari Antara, Selasa (19/2/2019).

Kondisi yang demikian bisa terjadi kalau otot yang belum cukup kuat digunakan untuk mengangkat beban berat. Hal ini yang membuat ke tulang dan bantalan tulang menjadi tumpuan.

"Sayangnya pola yang diterapkan di gym itu kurang pas, belum waktunya otot kuat sudah disuruh angkat beban. Beberapa kasus terjadi HNP karena angkat beban," jelas Mahdian.

Kebanyakan kasus HNP terjadi di perkotaan pada orang-orang yang kurang gerak dalam kesehariannya. Sehingga, otot-otot tubuhnya menjadi lemah.

"Otot yang lembek itu dipakai untuk angkat beban, sehingga terjadi kekalahan di bantalan tulangnya, terjadi HNP di pinggang," ungkap Mahdian.

Dia membandingkan dengan warga desa yang kebanyakan masih bertani secara tradisional. Para orang tua di desa jarang mengalami HNP karena otot-ototnya terlatih.

"Kondisi saraf terjepit akan menyebabkan nyeri yang menjalar di bagian tubuh lain yang masih berkaitan dengan saraf tersebut," ucap Mahdian.