Duduk Dan Rokok Sama-Sama Mematikan, Lalu Bagaimana Dengan Yang Duduk Sambil Merokok?
Ilustrasi
RIAU1.COM - Duduk saat ini memang menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Terutama bagi para pekerja kantor. Bagi mereka, duduk lebih dari delapan jam sehari seolah menjadi hal yang lumrah. Namun perlu diketahui, ternyata duduk terlalu lama memiliki dampak yang mematikan.
Saat ini muncul istilah 'sitting is the new smoking'. Ternyata duduk dapat menjadi penyebab seseorang meninggal dunia. Tentu fenomena duduk lama ini perlu diwaspadai.
"Duduk terlalu lama itu bahayanya sama-sama dahsyat dengan merokok," jelas praktisi fisioterapi, S. Rujito SST, FT, dilansir dari detikHealth.com.
Menurut pria yang akrab disapa Ito ini, duduk menjadi silent killer karena bagian otot-otot menjadi kaku karena jarang difungsikan dengan baik, metabolisme tubuh pun otomatis akan melambat. Sedangkan tubuh terus menerima kalori dan lemak yang berlebihan.
Bahkan tanpa disadari, menurut Ito masyarakat yang tinggal di kota-kota besar ini cenderung memiliki gaya hidup yang kurang sehat, yakni kurangnya beraktivitas. Sehingga bila terakumulasi berbulan bulan dan menahun menjadi kebiasaan buruk, asupan lemak jenuh dan kalori yang berlebihan ini tentu saja akan meningkatkan risiko penyakit diabetes, serangan jantung, dan stroke.
"Duduk lebih tiga jam ternyata dapat membuat low back pain. Nah kalau sudah parah, low back pain ini akan menekan saraf, tentu sudah sangat berbahaya karena kalau sarafnya sudah bermasalah, biasanya dokter ortopedi sudah menyarankan untuk operasi. Tentu saja beban kesehatannya akan tinggi sama halnya dengan merokok 'kan. Meski tidak persis menyerang paru-paru, tetapi duduk memiliki efek yang sama berbahayanya dengan merokok," tutur Ito.
Lalu bagaimana dengan yang merokok sambil duduk berlama-lama?
"Wah itu jadi lebih double problem, secara fisik, otot, sendi, dan paru-parunya. Kalo merokok 'kan merusak diri dan orang sekitar, kalo duduk berlama-lama merugikan dirinya sendiri. Nah bila merokok dan duduk berlama-lama ya akan merugikan semuanya apalagi untuk dirinya sendiri," tutup Ito.